BALIKPAPAN – Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di RT 51 dan RT 52, Kelurahan Karang Rejo, Balikpapan Tengah kemarin. Sebanyak 15 rumah terbakar. Sekitar puluhan jiwa kehilangan tempat tinggal.
Dari informasi yang dihimpun Kaltim Post di lokasi kejadian, sebelum peristiwa itu terjadi, warga sempat mendengar suara dentuman keras. Mirip ledakan. Beberapa saat kemudian api berkobar.
Meski hujan gerimis mengguyur Kota Minyak kemarin sekitar pukul 14.45 Wita, juga tak membuat api cepat padam. Melainkan terus menjilat rumah yang mayoritas berbahan kayu di kawasan Jalan Sulawesi, Gang Buntu, Balikpapan Tengah itu.
Belasan petugas pemadam yang berada di lokasi kejadian kesulitan. Mengingat lokasi menuju titik api, gang sempit. Kemudian bangunan yang mayoritas kayu membuat api terus menjadi dan berkobar.
“Ada dengar samar-samar, seperti suara ledakan. Tiba-tiba warga sudah teriak ada api,” ungkap Nasri warga setempat. Dia pun bersama warga lainnya berteriak kebakaran-kebakaran. Hingga warga keluar dari rumah dan berusaha menyelamatkan barang-barang dari dalam rumah.
Adapun rumah yang terbakar di RT 51 terdapat sembilan unit. Sedangkan di RT 52 terdapat enam rumah yang terbakar. Ini belum bangunan yang terdampak atas kebakaran tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan Suseno mengatakan, petugas berupaya memadamkan api. Sehingga api tidak meluas ke rumah warga lainnya. Ada yang menyemprotkan air di sekitar titik api. Ada pula bangunan yang belum terbakar. “Dibagi agar api tak meluas. Perlu waktu 1,5 jam untuk memadamkan api. Setelah padam, kami juga melakukan pendinginan,” bebernya.
Informasi dihimpun, meski tak ada korban jiwa, namun ada 25 kepala keluarga (KK) dengan 62 jiwa kehilangan tempat tinggal. Kemarin Pemkot Balikpapan telah mendirikan bantuan tenda untuk tempat tinggal sementara. Pemkot juga memberikan bantuan makanan.
Dari catatan Kaltim Post, pada bulan ini sudah ada tujuh musibah kebakaran yang terjadi di Balikpapan. Lima di antaranya rumah warga dan sisanya adalah kebakaran lahan. Kondisi ini membuat warga waspada terhadap bahaya api. “Segala yang berpotensi menimbulkan api. Seperti lupa matikan kompor, korsleting listrik, dan lainnya,” ucap Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta.
Pihaknya, kata dia, hingga kemarin belum menyimpulkan penyebab kebakaran. Termasuk asal-muasal api mulai muncul. “Kami fokus mengamankan lokasi. Agar korban bisa mencari harta bendanya yang mungkin masih bisa diselamatkan,” urainya. (aim/rom/k18/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: