BONTANG – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-P3M) Bontang menggelar pelatihan pijat dasar dan akupresur. Sebanyak 18 warga binaan di Lapas Kelas III Bontang mengikuti pelatihan tersebut dengan harapan mereka dapat mandiri saat bebas dari Lapas Bontang.
Kadissos-P3M Bontang Abdu Safa Muha mengatakan, pihaknya melalui Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Bontang bekerja sama dengan Lapas Kelas III Bontang menggelar kegiatan pelatihan tersebut. “Kami komitmen terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) salah satunya warga binaan agar saat nanti mereka bebas tidak bingung harus bekerja apa,” jelas Safa, Senin (27/8) kemarin.
Meskipun lanjut dia pelatihan yang digelar ialah pijat dasar. Tetapi jika ditekuni dan digeluti bisa untuk peluang usaha. Diluar anggapan miring tentang pijat. Namun Safa mengaku pelatihan pijat yang digelar ialah pijat profesional. “Minimal kalau mereka kembali ke keluarga bisa mandiri dan meminimalisir kegiatan negatifnya,” ungkapnya.
Safa juga mengapresiasi Kalapas beserta jajarannya karena telah memberikan ruang bagi Pemkot Bontang untuk melakukan penjangkauan. “Kalapas dan jajaran mampu bersinergi dengan Pemkot Bontang serta komunitas lainnya,” ujarnya.
Ditambahkan Pekerja Sosial Senior Suratmi, dipilihnya warga binaan ini untuk meningkatkan capacity building bagi mereka. Dengan harapan bisa menunjang kemandirian setelah keluar dari lapas.
Pelatihan ini diikuti 18 peserta dengan rincian 10 warga binaan laki-laki dan 8 warga binaan perempuan. Dua di antaranya sudah memiliki keahlian pijat. Pelatihan pijat ini digelar selama 10 hari dengan sumber dana yang berasal dari anggaran Dissos-P3M Bontang atau APBD Bontang. “Pematerinya berasal dari Panti Sosial Bina Netra Wiyata Guna Bandung,” pungkasnya.(mga)