bontangpost.id – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim telah meluncurkan kurikulum paradigma baru yaitu Kurikulum Merdeka Belajar. Rencananya kurikulum ini akan mulai diberlakukan pada tahun pelajaran 2021-2022.
Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi siswa agar dapat bersaing secara global.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bambang Cipto Mulyono menyambut baik kurikulum baru yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek di tahun depan. Menurutnya, ini merupakan bagian dari penyempurnaan dari KTSP 2013.
“Insyaallah diterapkan di tahun depan. Tentu dengan menyesuaikan kondisi di lapangan seperti apa,” ujar Bambang saat di temui, Jumat (24/12/2021).
Dijelaskan Bambang, konsep Kurikulum Merdeka Belajar ini menitikberatkan orientasi pada murid dengan mengembangkan softskill dan karakter. Sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja.
Kata dia, pemberlakuan kurikulum 2022 ini tidak di semua sekolah. Hanya diterapkan pada sekolah yang memiliki guru penggerak. Untuk itu saat ini pihaknya tengah fokus pada penjaringan guru penggerak.
“Sekolah boleh memilih menggunakan kurikulum ini atau tidak. Hanya saja sekarang kami sedang proses merekrut guru penggerak di sejumlah sekolah,” ucapnya.
Untuk diketahui, program guru penggerak ini merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Fungsinya sebagai pioner untuk mendukung kurikulum baru dengan tujuan menciptakan karakter pelajar yang berlandaskan pancasila. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: