PAMEKASAN – Target realistis mengincar satu poin yang diusung Borneo FC menantang Madura United di Stadion Ratu Pamelingan, kemarin (13/10), akhirnya tercapai. Namun, perlu kerja keras untuk meraih hasil itu. Setelah sempat tertinggal lebih dulu di babak pertama.
Memulai laga, Borneo FC sudah tampil tertekan. Tuan rumah mampu mendominasi jalannya pertandingan dengan serangan bertubi-tubi. Tetapi, bukan perkara mudah membobol gawang Muhammad Ridho, kiper Borneo FC.
Tampil baik dalam bertahan, Pesut Etam turut melakukan serangan berbahaya lewat serangan balik. Sayang, dari tiga kali kesempatan menembak, hanya dua yang tepat sasaran tanpa berujung gol.
Terus diserang tuan rumah, Pesut Etam akhirnya kebobolan pada menit ke-34. Fachruddin Aryanto berhasil memanfaatkan umpan matang Slamet Nurcahyo lewat sundulan di area kotak penalti Ridho. Keunggulan 1-0 Madura United bertahan hingga jeda pertandingan.
?Unggul satu gol di babak pertama, Madura tak menurunkan tempo serangan. Pertahanan Pesut Etam terus dikurung. Namun, dewi fortuna masih berpihak pada kubu tamu karena tak satu pun peluang Sape Kerap–julukan Madura United–mampu membobol gawang Ridho.
Keberuntungan Pesut Etam makin berlipat lewat gol Flavio Beck Junior menyambut umpan Terens Puhiri. Hasil imbang bertahan hingga wasit Hasan Akrami meniupkan peluit panjang pertanda berakhirnya laga.
Mampu menahan imbang Madura United memperbaiki rekor tandang Pesut Etam musim ini. Laga semalam menjadi hasil seri keempat dari 15 pertandingan. Sebelas sisanya berujung kekalahan dan hanya sekali menorehkan kemenangan.
Asisten pelatih Borneo FC Ahmad Amiruddin mengaku sangat puas dengan kinerja seluruh pemain. Hasil seri seperti yang dikatakannya sebelum pertandingan benar-benar realistis dan tercapai. “Alhamdulillah. Pertama saya mau apresiasi kerja keras seluruh pemain yang tidak mudah menyerah. Kami sempat tertinggal dan akhirnya bisa imbang,” ucap Amir, sapaannya.
Sebenarnya, menurut Amir, serangan Pesut Etam di babak kedua lebih beringas. Ada tujuh peluang yang berhasil dicatatkan, tiga di antaranya mengarah ke gawang dan satu berujung gol. “Sebenarnya kalau bisa sedikit lebih tenang, bisa tercipta lebih dari satu gol. Tapi sekali lagi hasil seri sudah sangat kami syukuri,” imbuhnya.
Memetik poin di kandang Madura United jelas bukan perkara mudah. Amir sedari awal sudah memperhitungkan bagaimana sulitnya laga ditambah dua pemain inti yang harus absen yakni Asri Akbar dan Matheus Lopes.
Kekhawatiran Amir rupanya mampu terlewati dengan baik. Firdaus Ramadhan yang sebelumnya minim kesempatan diplot sebagai gelandang bertahan. Meski posisi asli sebagai bek, dia cukup spartan bertandem dengan Flavio Beck Junior di lini tengah.
Sementara pengganti Matheus ada sosok Leonard Tupamahu yang diduetkan dengan Kunihiro Yamashita. Sebelumnya, Leonard lebih banyak diplot sebagai bek kanan saat Matheus bermain.
Kejelian tim pelatih menerapkan strategi khusus tersebut terbukti ampuh. Aliran bola lawan di tengah lapangan kerap putus. Sulit bagi Madura United menembus pertahanan Borneo FC yang sangat rapat. “Kami bikin gelandang terutama Flavio bermain lebih fleksibel. Kalau Firdaus lebih banyak bertahan,” jelas Amir.
Sosok paling berpengaruh lain ialah Sultan Samma. Kembali tampil starter, akselerasinya sulit dihentikan lawan. Dia pun menjadi salah satu aktor penting dibalik terciptanya gol balasan ke gawang Madura United. “Sultan pemain top. Borneo FC sangat beruntung memiliki pemain seperti Sultan yang tidak banyak bicara. Tapi sangat bagus ketika latihan dan bertanding,” puji Amir.
Sanjungan turut terlontar dari Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin. Dia menilai, kualitas Sultan tidak perlu diragukan. “Tim pelatih sudah paham kapan Sultan harus main,” ucap Nabil.
Dia mengapresiasi formasi dan skema permainan yang diusung tim. Menurut dia, bukan hal mudah mengambil risiko menurunkan Firdaus yang berposisi asli sebagai bek menjadi gelandang. “Dengan waktu singkat, ini keputusan berani dan penuh risiko. Tapi, Firdaus main bagus. Semua pemain sebenarnya sudah bekerja sangat keras,” tuturnya.
Wajar bila Nabil memberikan apresiasi khusus. Sebab, dia paham bagaimana kekuatan Madura United yang terbilang luar biasa. Kondisi pemain juga cukup lelah karena perjalanan yang cukup jauh ke Pamekasan.
Satu poin yang dipetik Pesut Etam mampu mendongkrak posisi ke peringkat sembilan dengan torehan 40 poin. Sementara itu, Madura United di urutan ketiga mengoleksi 53 poin. Setelah laga semalam, skuad Borneo FC langsung mudik ke Samarinda. Mereka bakal menjamu Persela Lamongan, Kamis (19/10). (*/abi/rom/k8/kpg/zul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: