BONTANG – Warga RT 24 dan 59 Kelurahan Berebas Tengah bersepakat untuk membuat sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Lurah Berebas Tengah, Usman HM mengatakan, warga di dua RT tersebut menyambut positif penggagasan pembuatan STBM dengan menandatangani komitmen agar menggunakan septic tank dalam hal sanitasi.
“Senang, terkadang membuka wawasan kepada warga harus didahului dengan aktivitas kerja. Mereka menandatangani komitmen tidak buang air besar sembarangan, di situ mereka menuliskan kapan mereka siap membuat jamban,” ungkap Lurah Berebas Tengah Usman HM.
Total 20 rumah di RT 59, sementara di RT 24 sebanyak 13 kepala keluarga berjanji akan membuat jamban dalam jangka waktu 1 hingga 3 bulan. Berkaitan dengan pembiayaan akan ditanggung sebagian oleh warga, mengingat program ini tujuannya dari masyarakat kembali kepada masyarakat.
“Mereka akan bekerja sama menanggung material yang digunakan seperti semen dan pasir akan ditanggung bersama, klosetnya mereka masing-masing. Septic tank sudah dibuatkan Pemkot melalui bantuan prolita beberapa tahun yang lalu,” tambahnya.
Penganggaran material berupa pipa dan kloset ke depan akan diambil melalui iuran arisan warga. Setiap bulan kelurahan menggulirkan arisan dimana setiap kepala keluarga ditarik sejumlah Rp 50 ribu.
Menurutnya, di tengah kondisi ekonomi daerah yang mengalami defisit, kelurahan dituntut kreatif untuk mencari dana dari sumber yang lain. Hal tersebut berdampak terhadap jalannya kegiatan kelurahan tanpa ketergantungan dari dana APBD.
“Di sini kelurahan harus kreatif mencari celah-celah dengan tidak mengandalkan APBD,” ujarnya.
STBM memiliki lima pilar yakni stop buang besar sembarangan (BABS), pengelolaan air minum rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga (3R yaitu reduse, reuse, recycle), pengelolaan air limbah rumah tangga, dan cuci tangan pakai sabun. Ide pembuatan STBM dipicu oleh presentasi mahasiswa KKN Unmul dengan Puskesmas Bontang Selatan.
“Kami telah melaksanakan pemicuan Stop BABS di RT 24 dan 59 Kelurahan Berebas Tengah yang mana masyarakatnya telah berkomitmen untuk Stop BABS dengan cara membuat jamban yang lebih sehat. Dari semula kotorannya langsung ke laut hingga akhirnya ditampung ke septic tank,” ungkap Khairil, koordinator mahasiswa KKN Unmul angkatan 43 kelompok 19 Berebas Tengah.
Khairil berpesan agar masyarakat dapat hidup lebih sehat dan terhindar dari penyakit-penyakit yang ditimbulkan dari permasalahan sanitasi yang kurang baik. Di sini kelurahan sebagai fasilitator antara warga dengan pemateri, sekaligus yang membuka rangkaian acara presentasi. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post