bontangpost.id – Sekira 8 ribu dosis vaksin jenis AstraZeneca yang tersimpan di gudang farmasi Jalan Awang Long, Bontang Utara ditemukan kedaluwarsa. Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Satgas Covid-19 Bontang Adi Permana saat ditemui di Auditorium 3 dimensi, Selasa (15/3/2022).
“Benar, banyak yang kedaluwarsa,” ucapnya.
Adi mengungkapkan vaksin AstraZeneca yang tersimpan di gudang farmasi ada dua macam. Yaitu made in Australia dan made in Italia.
Kata dia, berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan tentang vaksin Covid-19, vaksin AstraZeneca made in Italia yang telah habis masa berlakunya boleh diperpanjang hingga tiga bulan, dari tanggal masa kedaluwarsa yang tercantum pada botol vaksin.
“Nah, yang bisa diperpanjang itu vaksin dari Polres sebanyak 7 ribu dosis, kemudian vaksin dari Kodim dan Rudal sebanyak 2 ribu dosis,” kata Adi.
Hal itu berbanding terbalik dengan vaksin AstraZeneca asal Australia yang masa penggunaannya tidak bisa diperpanjang. Vaksin-vaksin yang sudah expired itu saat ini masih tersimpan rapi. Belum ada satu pun yang dibuang apalagi dihancurkan. Adi mengatakan penggunaan atau langkah lanjutan penanganan vaksin kedaluwarsa itu masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.
“Perihal pemusnahan tentunya harus sesuai dengan SOP penanganan limbah medis. Sementara belum kami lakukan, karena menunggu juknis dari pusat,” bebernya.
Adi menjelaskan, ribuan dosis vaksin yang kedaluwarsa disebabkan banyaknya stok vaksin dari pusat yang tidak mempertimbangkan kondisi di lapangan. Sedangkan minat masyarakat terbilang rendah.
“Kalau dulu kami harus bersurat untuk mendapat dosis vaksin. Tapi kalau sekarang banyak vaksin yang dikirim dari pusat,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: