bontangpost.id – Penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) dari Pemkot Bontang memasuki batas akhir. Namun, masih ada warga yang belum mengambil bantuan tersebut. Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) mencatat per Jumat (3/9) pukul 15.30 Wita, terdapat 805 penerima yang belum tersalurkan, dari 15 kelurahan di Kota Taman.
Menyikapi itu, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dissos-PM Muhammad Aspiannur mengatakan akan menambah waktu penyaluran. Sejatinya bantuan Rp 250 ribu tiap kepala keluarga ini berakhir pada kemarin. Perpanjangan waktu berdurasi lima hari.
“Kami tambah waktunya karena masih banyak warga yang belum mendatangi kelurahan,” kata Aspiannur.
Terbanyak menyasar Kelurahan Tanjung Laut Indah. Jumlahnya mencapai 121. Dari data penerima yakni 1.142. Baru tersalurkan 1.021. Disusul Kelurahan Api-Api di urutan kedua dengan 101 kepala keluarga yang belum tersalurkan. Plt Lurah Tanjung Laut Indah Nurfaidah mengatakan, pihaknya telah menghubungi seluruh RT.
Memang ada ketua RT yang mengalami sakit saat pendistribusian. Sehingga diduga memengaruhi pemberian informasi terkait mekanisme itu ke warga. Walhasil, hingga kini mereka belum mengambilnya. “Kami juga telah instruksikan kalau ketua RT-nya sakit maka sekretaris atau bendahara harus bergerak,” kata Nurfaidah.
Pihak kelurahan awalnya membuka penyaluran selama tiga hari. Terhitung 30 Agustus sampai 1 September. Lokasinya di depan kantor Kelurahan Tanjung Laut Indah. Pelayanan kala itu dibuka mulai 08.00–16.00 Wita. Tiap harinya petugas membagi 11 kelurahan, dari total 33 yang ada di wilayah tersebut.
“Ini bertujuan supaya tidak menumpuk di salah satu hari. Meja pelayanan pun kami bagi kala itu tiap RT,” sebutnya.
Hingga kini belum ada konfirmasi dari pihak RT ke kelurahan terkait kendala pasti belum diambilnya BLT oleh warga. Setelah tiga hari itu, kelurahan meminta warga untuk mendatangi Rumah Singgah untuk bertemu langsung dengan petugas dari Dissos-PM guna mengambil BLT. “Jadi mulai Kamis lalu kami arahkan ke Rumah Singgah,” terangnya.
Sementara itu, Lurah Api-Api Andiga Mufti Kuswardhani menjelaskan, jika pendistribusian BLT terkendala karena sebagian warga sudah tidak bermukim di Kelurahan Api-Api. Didominasi oleh penghuni rusunawa yang pindah tanpa menyertakan domisili selanjutnya.
“Sudah dikonfirmasi dengan pengurus rusunawa tapi mereka tidak mengetahuinya. Sebagian ada yang sedang berada di luar daerah,” pungkasnya. (*/ak/ind/k8)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post