“Ada pelatihan usaha sirup mangrove, roti canai, amplang, dan roti manis,” kata Irham.
Tiap pelatihan nantinya berisi 10 warga. Pengurus RT pun telah melakukan pendataan. Dipastikan untuk tiap pelatihan pesertanya berbeda. Meski ini bentuknya pelatihan peningkatan UMKM tetapi tidak spesifikasi menyasar salah satu pihak.
“Jadi untuk pelatihan ini tidak hanya untuk kaum emak-emak. Tetapi kaum bapak juga bisa berpatisipasi,” ucapnya.
Rencananya pelatihan akan dilakukan pekan depan. Lokasinya terpusat di Balai Pertemuan Umum RT 19. Terkait pelatihan pembuatan sirup mangrove, ia menjelaskan pemilihan ini karena di Bontang banyak tanaman bakau. Dari bakau tersebut ternyata bisa menjadi olahan minuman yang tentu memiliki kandungan manfaat.
“Sirup mangrove ini bisa mengatasi radikal bebas dalam tubuh dan melindungi kesehatan jantung,” tutur dia.
Terkait tiga pelatihan lainnya itu bisa menjadi produksi rumahan. Sehingga bisa menjadikan tambahan pendapatan keluarga. Apalagi di RT 19 juga telah terdapat salah satu pusat jualan kue ketika pagi hari.
“Pasca pelatihan, peserta diharapkan bisa menghasilkan produk. Nantinya bisa menjadi sentra kuliner,” terangnya.
Ke depan di sekitar bantaran sungai yang ada di kompleks perum BTN KCY juga akan ditata. Sore hari warga bisa menikmati pemandangan sekaligus berolahraga di lokasi tersebut. Dengan banyaknya pelaku UMKM yang berdiri, diharapkan menumbuhkan perekonomian lingkungan.
“Bantaran sungai nanti akan dipermak dan pengunjung bisa menikmati produk yang dihasilkan oleh warga sekitar,” harapnya. Diketahui RT 19 terdiri dari 79 kepala keluarga atau 265 jiwa. (ak/ind)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post