BONTANGPOST.ID, Bontang – Perjanjian kerja sama (PKS) telah dilakukan antara Pemprov Kaltim dengan Pemkot Bontang terkait rencana pengoperasionalan Terminal Bontang. Kerja sama ini ternyata tidak hanya dari sisi penyiagaan personil di lapangan, tetapi menyangkut pendapatan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Tavip Nugroho mengatakan pendapatan dari pengoperasionalan terminal juga menyasar beberapa aspek. Mulai parkir, peron ruang tunggu penumpang, hingga UMKM yang berjualan di bangunan tersebut.
“Skemanya 60-40. Bontang dapat 40 persennya,” kata Tavip.
Terkait dengan parkir nantinya ada pemungutan retribusi parkir di area terminal. Ia belum menyebutkan berapa nominal untuk tarif parkir. Pun demikian dengan peron ruang tunggu sebelum masuk ke bis.
Namun untuk UMKM, ada dua opsi yang masih digodok oleh Pemprov Kaltim. Mulai dari penyewaan lapak atau bagi hasil pendapatan. Terkait jumlah lapak pun ia belum bisa membeberkan secara rinci.
“Itu (skema pendapatan) masih disusun oleh pemprov,” ucapnya.
Rencananya soft opening Terminal Bontang ditargetkan sebelum libur Natal dan tahun baru. Tujuannya agar memfasilitasi warga Bontang yang mau melakukan perjalanan di momentum tersebut.
“Saat ini masih gladi kotor. Sembari persiapan untuk soft opening,” tutur dia.
Diketahui, anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan terminal tipe B di Jalan S Parman kala itu sebesar Rp14,3 miliar. Bersumber dari APBD Provinsi Kaltim. Bangunan terminal terdiri dari dua lantai.
Lantai dasar digunakan untuk mobilisasi para penumpang dan ruang tunggu, sedangkan lantai kedua digunakan untuk pusat administrasi kantor. Proyek pengerjaan ini sempat molor penyelesaiannya.
Bahkan saat ini ada yang masih harus dilakukan perbaikan oleh kontraktor pemenang tender. Utamanya menyangkut aspek atap. Sebab beberapa titik mengalami kebocoran. Langkah ini menjadi tanggung jawab kontraktor karena masih dalam fase pemeliharaan. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post