BONTANG – Gagalnya Kota Taman mempertahankan Piala Adipura tahun lalu menjadi perhatian serius legislator. Kondisi tersebut tak boleh terulang di tahun ini. Anggota Komisi III DPRD Muhammad Dahnial, meminta kepada Pemkot Bontang untuk merebut kembali supremasi bergengsi kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan tersebut.
“Rebut kembali Piala Adipura itu wajib hukumnya,” kata Dahnial kepada Bontang Post, Rabu (11/7).
Menurut dia, ada tiga alasan mengapa penting membawa pulang piala tersebut. Pertama, menandakan peraih titel tersebut merupakan daerah cerdas. “Ada semboyan yang mengatakan kebersihan sebagian dari iman. Jikalau hatinya pun bersih pasti pikirannya juga cerdas,” ujarnya.
Selain itu, Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menyebut, perekonomian di kota Bontang sudah mulai naik. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang telah digelontorkan anggaran harus menunjukkan hasil nyata. Terakhir, mengingat Bontang ditunjang oleh dua perusahaan besar. Sentuhan perusahaan tersebut dirasa mampu sedikit membantu anggaran dari pemerintah sehubungan dengan kebersihan.
Selama ini ia menilai upaya yang telah dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah baik. Dikatakannya, kelemahan beberapa poin di tahun lalu juga telah ditambal. “Sekarang tinggal bagaimana DLH selaku leader (pemimpin, Red.) melakukan koordinasi dengan OPD lainnya,” tutur Ketua Fraksi Gerindra ini.
Bila tahun ini gagal kembali, maka akan menjadi cambukan bagi Pemkot Bontang. Bahkan ia mengatakan perlu adanya evaluasi program dengan cara mengurangi anggaran dari OPD bersangkutan. “Ini sudah ada kisi-kisi penilaiannya jadi ya harus dikejar itu semua,” tuturnya.
Namun, Dahnial optimistis penghargaan itu dapat direngkuh kembali. Mengingat upaya merebut lebih mudah daripada mempertahankan.
Senada, Anggota Komisi III Sulhan juga meminta Pemkot serius membawa pulang Piala Adipura. Jika tak berhasil maka Komisi III tak segan memanggil OPD terkait untuk dimintai pertanggungjawaban. Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini setujunya jika perlu dilakukan evaluasi jikalau hasilnya kurang memuaskan publik Bontang.
“Tentunya minta pertanggungjawaban kepala dinas OPD terkait. Bisa juga dipotong anggarannya,” kata Sulhan.
Namun ia menilai upaya DLH dalam mengelola kebersihan patut mendapat apresiasi. Pasalnya di tengah armada yang kondisinya memprihatinkan tetapi masih tetap melayani masyarakat. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: