DEMI mempertahankan eksistensi, pedagang tradisional perlu mengubah konsep dalam pengelolaan toko. Ketua Komisi II DPRD Ubayya Bengawan menilai saat ini pedagang tradisional harus bersolek meniru toko modern jenis waralaba. Salah satunya sehubungan dengan penataan produk.
“Pedagang lokal mau tidak mau harus menjadi modern sehingga tidak ada kata sulit bersaing. Karena kehadiran toko modern jenis waralaba dipayungi regulasi,” kata Ubayya.
Ia pun berujar, pedagang bisa menimba ilmu ke sejumlah daerah yang maju perekonomian toko modern jenis biasa. Bahkan anggarannya dapat melalui dana bergulir yang tahun ini belum terdistribusi ke Bontang. Totalnya sejumlah Rp 6 miliar. Namun ia berharap pedagang tidak menggunakan untuk keperluan konsumtif.
“Bisa menggunakan dana bergulir nanti. Asalkan dapat dipertanggungjawabkan, dana tersebut bisa diminta,” ucapnya.
Senada, Wakil Ketua Komisi II DPRD Arif juga mendukung untuk mengembangkan konsep pedagang lokal layaknya toko modern. Jika itu dilakukan, konsumen pun tidak akan pergi membeli produk di toko modern jenis waralaba.
“Setuju kalau toko-toko milik warga lokal meniru konsep beberapa swalayan. Kalau itu dilakukan pasti konsumen tidak beranjak,” ucapnya.
Asosiasi Pedagang Kota Bontang (APKB) Syamsuar setuju dengan usulan tersebut. Sejak dulu APKB mendorong pemerintah untuk dilakukan pembinaan baik untuk tata kelola barang dan manajemen keuangan.
“Kami dari Asosiasi setuju usulan itu. Dikarenakan nantinya akan meningkatkan pendapatan usaha pedagang lokal,” kata Syamsuar.
Menurutnya kondisi toko anggota asosiasi sedang dalam pembenahan. Tak sedikit toko yang sudah menggunakan program komputasi dan konsumen mengambil sendiri produk yang hendak dibeli. Bahkan beberapa toko telah membuka lapangan kerja. “Sebagian besar sudah mengarah ke swalayan,” ucapnya.
Namun ia tetap meminta adanya pembatasan toko modern waralaba. Dikarenakan jika sudah masuk maka dikhawatirkan akan membuka cabang baru. “Kalau diserang toko modern skala nasional otomatis tidak bisa tumbuh karena mereka pasti membuka jejaring,” pungkasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: