bontangpost.id – Banjir masih menjadi pekerjaan rumah Pemkot Bontang. Terlebih di satu tahun kepemimpinan Basri Rase-Najirah. Pasalnya sejumlah wilayah masih menjadi langganan luapan Sungai Bontang ini.
Wakil Ketua DPRD Agus Haris meminta agar eksekutif harus berpikir lebih keras. Sebab musibah ini menjadi momok yang dapat memengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. “Ini harus segera ditangani. Apalagi banjir tepat dalam satu tahun kepempimpinan kepala daerah terpilih. Setelah dilantik 26 April 2021,” kata pria yang belakangan akrab disapa AH ini.
Politikus Partai Gerindra ini menyatakan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait harus menetapkan langkah awal program penanganan banjir yang bisa dimulai terlebih dahulu. Menurutnya legislator sudah menyarankan dalam beberapa kali rapat kerja untuk mengoptimalkan Waduk Kanaan.
Upaya ini dipandang efektif sebab air dari hulu terlebih dahulu akan ditampung. Sebelum masuk ke area kota dan menuju hilir. Terlebih lokasi Waduk Kanaan berada di bagian perbatasan.
“Jadi Waduk Kanaan itu harusnya dikeruk mungkin bisa sampai delapan meter. Ini akan meminimalisasi debit air yang langsung menuju ke hilir,” ucapnya.
Area luasan genangan delapan hektare. Artinya volume air yang ditampung berdasarkan kajian awal yakni 400 ribu kubik. Tetapi saat masih sebatas 300 ribu kubik. Jika kedalaman sampai delapan meter maka bisa menampung debit air sekira 700 ribu kubik.
“Jika debit yang masuk itu seribu kubik maka sisanya ialah melakukan normalisasi sungai dan pembuatan polder,” tutur dia.
Diprediksi kebutuhan anggaran untuk optimalisasi Waduk Kanaan mencapai 70 miliar. Selain diperdalam, bagian tepi juga membutuhkan penurapan supaya konstruksi tidak jebol.
Diketahui, tahun ini, pemerintah pusat menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar untuk melakukan optimalisasi Waduk Kanaan. Pemrakarsa pengerjaannya menjadi ranah Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV. Proses lelang sudah selesai. Kontraktor pemenangnya ialah CV Adhitama Karya yang bermarkas di Samarinda. Bentuk pengerjaannya nanti ialah pengerukan sedimentasi untuk menambah kapasitas tampung.
Namun lokasi tepatnya dan berapa volume pengerukan belum diketahui. Upaya optimalisasi ini sembari menunggu pemprov membuatkan Bendali Suka Rahmat. AH juga menyarankan agar pemkot tidak henti melakukan koordinasi menyangkut itu. Dirinya pun optimistis Basri-Najirah bisa menuntaskan permasalahan banjir.
“Sambil menunggu pemprov, apa yang bisa dilakukan pemkot maka itu yang harus dikerjakan,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: