bontangpost.id – Masa kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni dan Basri Rase, berakhir. Ditandai dengan pelantikan sekretaris kota (Sekkot) Aji Erlynawati sebagai pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bontang, Selasa (23/3/2021) malam.
Aji Erlynawati bakal menjadi Plh Wali Kota hingga nanti pemimpin Bontang terpilih periode 2021-2024, Basri Rase dan Najirah dilantik 20 April 2021 mendatang.
Neni Moerniaeni dan Basri Rase memimpin Bontang usai menenangkan pilkada 2016 silam. Maju menggunakan jalur independen, keduanya berhasil mengalahkan pasangan Adi Darma dan Isro Umarghani. Yang kala itu disokong gerbong besar.
Selama dipimpin keduanya, Bontang mencetak sejumlah catatan gemilang. Mulai keberhasilan dalam pembangunan, hingga program-program unggulan. Berikut redaksi bontangpost.id merangkum beberapa di antaranya:
1. Membagikan 38.500 Paket Seragam Gratis
Dalam visi misinya, Neni-Basri menyebutkan akan membagikan paket seragam gratis. Program tersebut dimulai pada 2017 dengan anggaran senilai Rp 18 miliar. Terdiri atas sepatu Rp 6,7 miliar, tas Rp 5,4 miliar, dan seragam Rp 6,1 miliar.
Pada 2017 lalu, jumlah paket seragam yang disalurkan sebanyak 38.727 pelajar, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA se-Bontang. Baik swasta maupun negeri. Mengingat paket seragam gratis masuk hibah, maka pelaksanaannya tak bisa berturut-turut. Maka pada 2018, Neni membagikan 10 ribu seragam olahraga gratis untuk anak PAUD, TK, RA, KB, SPS, serta TPA dengan jumlah anggaran Rp 1,5 miliar.
Pada 2019 ini, barulah paket seragam gratis kembali dibagikan kepada 38.500 pelajar dengan anggaran Rp 20 miliar. Paket tersebut tidak hanya tas, sepatu, dan seragam, melainkan ditambah alat tulis sekolah berupa buku tulis
2. Bangunan Tanpa Menggunakan APBD
Sejumlah bangunan di Bontang dibangun tanpa membebani APBD. Ini terjadi sebab Pemkot Bontang dibawah kepemimpinan Neni-Basri cakap melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat.
Sejumlah bangunan dibangun tanpa APBD ialah rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) di dua lokasi. Yakni Kelurahan Guntung dan Kelurahan Loktuan. Juga bantuan pembangunan rumah susun bagi Pondok Pesantren Hidayatullah yang sebelumnya mengalami musibah kebakaran. Seluruh anggaran untuk membangun ini berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPRK) RI. Yang usai dibangun, diserahkan pemerintah daerah melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Bontang.
3. Kotaku Kampung Selambai
Selambai di Loktuan, Bontang Utara perlahan mulai berbenah. Ia makin terlihat cantik, rapi, dan makin sering disambangi warga. Ini semua karena program kota tanpa kumuh (Kotaku) yang dijalankan di kampung atas laut itu berhasil. Jalan-jalan beton didirikan. Tempat sandaran kapal rapi. Pun ikon wisata Bontang, burung kuntul perak, kini berdiri gagah di Selambai.
3. Mentransformasi Dua Pasar Tradisional
Pada era Neni dan Basri lah pembangunan Pasar Taman Rawa Indah rampung. Pasar Taman Citra Mas Loktuan turut didirkan. Dua pasar tradisional tersebut dibangun untuk meninggalkan kesan kumuh di pasar. Juga agar pembeli bisa merasa nyaman. Lapak yang disiapkan juga lebih modern.
4. Dianggap Berhasil Tangani Covid-19
Pemerintah pusat menghadiahi Bontang Rp 10 miliar rupiah karena dinilai berhasil menangani Covid-19. Rupiah yang digunakan salah satunya untuk membeli ambulans PCR seharga Rp 3 miliar.
5. Gaji Honorer Setara UMK
Neni-Basri komitmen meningkatkan kesejahteraan pegawai. Ini tertuang dalam visi misi keduanya. Meski pada 2016 lalu, APBD Bontang menurun. Namun seiring waktu, kondisi kas daerah mulai membaik. Dan pada 2020 Pemkot Bontang menaikkan gaji honorer berdasarkan level pendidikan. Adapun kenaikan ini dari Rp 3 – Rp 3,2 juta.
6.Insentif Guru Ngaji dan Pegiat Agama
Sebagai bentuk apresiasi kepada guru ngaji dan pemuka agama, pemerintahan Neni-Basri menaikkan insentif mereka. Dari sebelumnya Rp 300 ribu, dinaikkan menjadi Rp 500 ribu, dinaikkan lagi menjadi Rp 750 ribu, dan pada 2020, Neni menaikkan insentif mereka menjadi Rp 1 juta per bulan.
7. Terima Lebih dari 145 Penghargaan
Sejak memimpin Bontang 2016 lalu, kepemimpinan keduanya menghasilkan lebih dari 145 penghargaan. Baik tingkat provinsi maupun internasional. Beberapa yang paling diingat, ketika Bontang berhasil mempertahankan piala adipura ke-8 kalinya pada 2019 silam. Neni Moerniaeni juga turut hadir dalam pertemuan World Major di Kolumbia 2019 lalu. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post