bontangpost.id – Pelaksanaan ujian sekolah skema luring mulai dilaksanakan, Kamis (8/4/2021). Terkhusus untuk jenjang SMP. Proses ini bakal berlangsung hingga 12 April. Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Riyanto mengatakan prosedur keluar-masuk peserta ujian di tiap sekolah bakal dijaga ketat. Bahkan, pihak sekolah telah berbenah diri. Bentuknya dengan membagi tugas tenaga pendidik. Sehubungan dengan salah satu penerapan protokol kesehatan tesebut.
“Bahkan simulasi sudah dilakukan dua kali. Sejak pekan lalu,”kata Riyanto.
Nantinya disiapkan petugas di pintu gerbang sekolah. Petugas ini untuk mengarahkan peserta ujian sehubungan pemakaian masker, tidak berkerumun, dan mencuci tangan sebelum masuk ruang ujian. Selain itu, petugas juga memastikan bahwa siswa telah dijemput orangtua saat pasca ujian.
“Jadi kalau yang belum dijemput tidak bisa melewati pagar sekolah. Harus menunggu di halaman sekolah,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Kepala SMPN 1 Bontang ini.
Sekolah yang dipimpinnya pun telah memanggil orangtua sebelumnya mengenai prosedur ini. Tiga sesi digunakan untuk menyampaikan pemberitahuan. Mengingat jumlah siswa yang banyak dan tidak bisa sekaligus mengumpulkan karena aturan prokes.
“Per sesi kami sampaikan terkait kerja sama, perhatian, dan pengawasannya untuk menyiapkan segala sesuatu terkait ujian. Jadi orangtua terlibat. Termasuk penjemputan tepat waktu. Skenario datang dan pulang sudah diperagakan,” tuturnya.
Tak hanya itu, sekolah juga diwajibkan menyiapkan fasilitas ujian. Mengingat meski luring bentuk ujian berbasis komputer maupun android. Artinya siswa menjawab soal melalui gadget milik mereka sendiri. Namun, bagi mereka yang tidak bisa membawa perlengkapan sekolah menyiapkan laboratorium komputer untuk digunakan. Mengenai pendataan ini telah dilakukan jauh hari sebelumnya.
“Ruangan itu harus dilengkapi dengan penyambung arus listrik. Mengantisipasi jika ada baterai gadget yang habis. Sekolah juga memfasilitasi hotspot yang dekat dengan ruangan. Bila peserta kehabisan paket data,” terang dia.
Selama proses ujian sekolah nantinya siswa kelas VII dan VIII diliburkan. Artinya semua guru berperan selama masa simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) tersebut. Mulai dari penerimaan siswa dan menjadi narahubung pengawas. Sehingga pengawas tetap tidak meninggalkan ruangan ujian.
“Narahubung itu berfungsi untuk menyampaikan keluhan kepada panitia sekolah,” sebutnya.
Pelajar kelas IX bakal menempuh empat mata uji berupa bahasa Indonesia, matematika, IPA, dan bahasa Inggris. Tiap mata uji akan diselenggarakan dalam tempo sehari. Durasi per mata ujiannya maksimal dua jam. Ketentuan skema luring ialah tiap kelas hanya diisi 16 pelajar. Bila menggunakan laboratorium komputer maka disesuaikan dengan kapasitas. Dengan tetap memerhatikan jarak antar-peserta ujian agar tidak melanggar protokol kesehatan.
Aturan juga dibuat untuk pengawas ujian. Tiap ruangan hanya diisi satu pengawas. Guru pengawas juga diprioritaskan mereka yang telah mendapatkan vaksin. Jika tidak ada, posisi pengawas dapat ditugaskan kepada guru lainnya. Selain itu, selama proses ujian pengawas diharapkan tidak melakukan kontak fisik secara langsung dengan peserta. Maupun mengelilingi ruangan kecuali saat membagikan naskah soal ujian. Pengumpulan lembar jawaban nantinya diambil oleh pengawas. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: