SAMARINDA – Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim berencana akan memberikan program pembinaan kepada para anak jalanan (anjal) dan pengemis. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan terhadap menjamurnya anjal dan pengemis menjelang bulan suci Ramadan. Terutama di Samarinda sebagai pusat ibu kota Kaltim.
Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi Anak dan Lanjut Usia Dinsos Kaltim, Asriansyah menjelaskan, hal ini sebagaimana amanat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pembinaan Terhadap Pengemis, Anak Jalanan, dan gelandangan. Dalam perda tersebut, pemerintah berkewajiban memberikan upaya pembinaan dan pendidikan terhadap para anjal dan gelandangan.
Bahkan setahun terakhir, Dinsos Kaltim sudah memberikan pembinaan dan pendidikan kepada sekitar 50 anjal di Samarinda. Beberapa di antara anak-anak tersebut ada yang sudah disekolahkan. Menjelang Ramadan ini, Dinsos telah menyiapkan program rahabilitasi bagi setiap anjal.
Nantinya, Dinsos Kaltim akan memfasilitasi ruang belajar. Tak hanya itu, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), Dinsos akan memberikan pendidikan bagi para anjal. Sehingga ke depan tidak ada lagi anak-anak yang harus menghabiskan hidupnya di jalanan untuk mengemis.
“Kami juga aktif melakukan pengawasan terhadap seluruh panti sosial. Baik di Samarinda dan Balikpapan. Ini penting untuk mencegah praktik eksploitasi terhadap anjal, termasuk praktik jual beli anak. Kami juga terus berupaya agar anjal tidak mengemis,” ujar Asriansyah.
Ia menjelaskan, di tahun 2018 ini pemerintah pusat sedang masifnya mengalakkan gerakan sosial bebas anak jalanan. Bahkan pemerintah telah merencanakan adanya hari anak sosial. Nantinya, Dinsos se-Indonesia akan melakukan aksi turun ke jalan untuk mengajak dan memberikan pembinaan terhadap setiap anjal.
“Diharapkan semua pihak dapat terlibat secara aktif pada program tersebut. Sehingga Samarinda dan daerah lainnya di Kaltim bebas anjal. Di sisi lain, Samarinda sebagai pusat ibu kota Kaltim, ke depannya harus bisa jadi kota percontohan bagi daerah lainnya,” tuturnya.
Asriansyah menambahkan, hari anak sosial yang dilaksanakan nantinya ingin mengajak anjal mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Untuk memiliki pribadi yang tangguh dan bermental lebih baik. Melalui kegiatan itu, pemerintah ingin memberikan kesempatan kepada setiap anjal memiliki masa depan yang lebih baik.
“Selama anak-anak ini diberikan pendidikan, kami juga akan membekali mereka dengan penanaman nilai-nilai agama, pembentukan karakter dan kedisplinan. Sehingga mental dan fisik mereka akan terbina lebih baik,” tutupnya. (*/aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post