HINGGA sehari pasca penutupan penginputan berkas, satu-satunya kelurahan belum menyetor data ialah Apiapi. Tepatnya hingga batas waktu tim sekretariat bekerja yakni pukul 16.00 Wita. Kasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) Jamaluddin mengatakan belum mengetahui alasan kelurahan tersebut belum menyetorkannya.
“Belum ada laporan hingga hari ini (kemarin, Red.) yang kami terima,” kata Jamaluddin.
Menurutnya penerimaan tetap dilakukan. Sembari menunggu sembari tim melakukan pemeriksaan kelurahan lainnya. Termasuk tiap kelurahan yang masih melakukan perbaikan data.
Sementara, Lurah Apiapi Andiga Mufti Kuswardani mengatakan keterlambatan penyetoran dikarenakan pihak kelurahan melakukan pernyotiran berkas. Terkhusus mereka yang masuk penerima program keluarga harapan (PKH). Jumlah penerima PKH di kelurahan ini mencapai 126 kepala keluarga.
“Setelah kami sortir ada 15 yang masuk PKH. Artinya data yang kami kumpulkan nantinya dipastikan tidak masuk PKH,” kata Andiga.
Menurutnya data telah masuk dari ketua RT sejak pekan lalu. Hanya satu RT baru mengumpulkan kemarin yakni RT 41. Permasalahannya ialah ketua RT mem-backup penghuni rusunawa Apiapi.
“Jadi memang membutuhkan waktu sedikit lama,” sebutnya.
Selain itu, kelurahan pun mengakomodasi warga yang tinggal di kelurahan tersebut tetapi beridentitas di kelurahan lain. Andiga menyebut hal itu diperkenankan oleh Dissos-PM. Setelah melakukan koordinasi dengan pihak bersangkutan.
Ia memperkirakan paling lambat pengumpulan dilakukan Minggu (12/4) malam. Total data yang disodorkan mencapai 1.510 berkas. Diketahui, RT di Kelurahan Apiapi berjumlah 42. (*/ak/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post