BONTANG – Pesawat milik PT Pelita Air Service dengan nomor registrasi PK-PAX, alami kecelakaan pendaratan di Bandara Badak LNG Bontang. Kejadian tersebut terjadi Jumat (17/11) lalu, sekira pukul 16.05 Wita.
Diketahui, pesawat berwana putih itu tengah membawa 42 penumpang serta 4 kru terbang, dengan rute penerbangan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan menuju Bontang.
Satu jam sebelum penerbangan, dilaporkan terjadi hujan lebat di Kota Bontang. Namun 15 menit sebelum terbang, Flight Operations Officer (FOO) atau petugas operator kontrol melaporkan bahwa cuaca membaik, gerimis dan jarak pandang diatas persyaratan minimum.
Akhirnya, pesawat tipe ATR 42-500 tersebut berangkat dari Balikpapan menuju Bontang sesuai jadwal. Dalam perjalanan, pilot meminta informasi terkait kondisi cuaca dan runway di Kota Bontang. Aerodrome Flight Information Services (AFIS) Bontang memberikan info, jika terdapat genangan air pada landasan pacu dan memberi saran untuk mendarat di landasan pacu 04/22.
Pilot mengonfirmasikan, akan melakukan pendaratan. Namun, saat pendaratan dilakukan, pesawat tidak dapat berhenti secara normal dan mendarat di luar landasan pacu setelah menabrak pagar pembatas. Kondisi ini diperparah dengan terjadinya kerusakan pada main landing gear sebelah kanan, sehingga pesawat miring ke kanan serta sayap kanan pesawat bergesekan dengan tanah.
Hal ini menyebabkan terjadinya kebakaran pada sayap kanan pesawat. Tim AFIS Tower Bontang pun segera menginformasikan keadaan darurat kepada kepala bandara Badak LNG. Meminta tim pemadam kebakaran untuk segera menuju lokasi kejadian dan melakukan pemadaman api.
Setelah kondisi darurat ditetapkan, maka seluruh tim tanggap darurat Badak LNG terbentuk dan melakukan mitigasi serta penanganan yang diperlukan. Akibat insiden ini, dilaporkan tidak ada korban meninggal dunia. Namun, ditemukan satu orang korban pingsan serta menderita luka robek di dahi dan lecet di wajah kanan. Sementara, 3 korban lainnya menderita luka serius, berupa patah tulang juga luka robek. Dalam insiden ini, dilaporkan sebanyak 14 orang mengalami luka ringan dan sisanya mengalami trauma psikologis.
Kecelakaan dapat ditangani dengan baik oleh tim Tanggap Darurat Badak LNG. Api berhasil dipadamkan dan seluruh korban berhasil dievakuasi oleh Rescue Team Badak LNG untuk kemudian mendapatkan perawatan di RS LNG Badak. Pada pukul 16.45 Wita situasi dinyatakan aman kembali (All Clear).
Situasi diatas merupakan rangkaian kegiatan simulasi Emergency Exercise (Non Plant Related Emergency) yang dilaksanakan Badak LNG. Pelatihan ini melibatkan seluruh Emergency Response Team terkait, dengan tujuan menanggulangi keadaan darurat.
Pjs. Chief Operating Officer Badak LNG, Widianto P. Syarief mengungkapkan, Emergency Exercise merupakan agenda rutin perusahaan yang bertujuan menguji kesiapan seluruh personel dalam menghadapi situasi darurat. Sehingga, apabila terjadi keadaan darurat yang sesungguhnya, seluruh tim Tanggap Darurat dapat bertindak sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Sehingga, penanggulangan keadaan darurat dapat berjalan dengan baik, tepat, cepat dan efektif.
“Kegiatan ini untuk melatih sejauh mana kesiapan personel kami dalam menghadapi keadaan darurat” ujarnya. Ia pun menilai latihan keadaan darurat atau Emergency Exercise sudah berjalan dengan baik, termasuk waktu penanganan yang dilakukan secara cepat sesuai dengan standar Badak LNG. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: