SANGATTA- Bahan untuk membuat pakan tambahan serta vitamin dan suplemen untuk ternak sapi, terbilang langka di Kecamatan Bengalon.
Semua bahan serba terbatas. Seperti em4 maupun dedak. Padahal, harga bahan tersebut terbilang murah.
Tidak diketahui jelas faktor kelangkaan. Pastinya, peternak cukup terbebani atas masalah ini.
Ada 12 kelompok ternak di Bengalon yang merasakan kelangkaan tersebut. Diantaranya dari Kelompok Ternak Desa Sepaso Barat, lalu Tepian Baru, Ada juga Tepian Indah 102, Sepaso Timur, kemudian SP 7 Trans baru, Meratak, Tepian Langsat, Sekerat, hingga Muara Bengalon.
Melihat fakta itu, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) Kesehatan Hewan Bengalon menawarkan kepada semua kelompok ternak, dapat menjalin kerjasama dengan Sarana Produksi Pertanian (Saptodi) dan pabrik padi di daerah sekitar atau kecamatan tetangga. Sehingga masalah tersebut bisa teratasi dengan mudah. Apalagi, masalah ini cukup mudah untuk dicarikan solusi. Tinggal niat dan keseriusan yang dibutuhkan.
“Semua kelompok tani didata. Lalu kompak jalin kerja sama ke toko saprodi dan gilingan untuk mendatangkan bahan yang tidak tersedia. Baik di Bengalon sendiri atau di kecamatan lainnya,” ujar Kepala UPTP Keswan Kecamatan Bengalon, drh Cut Meutia.
Hal ini disampaikan usai memberikan pelatihan cara membuat pakan silase, jamu ternak, susu pengganti induk dan Urea Molase Blok (UMB) ke para peternak.
“Tak ada cara lain selain kerjasama. Ini akan mempermudah dalam bekerja bagi para peternak. Sehingga hasil yang didapatkan bisa maksimal seperti yang diharap,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post