BONTANG – Penutupan bandara APT Pranoto Samarinda dan Sultan Aji Muhamad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, menambah miris pendapatan para sopir travel Bontang. Ketua Asosiasi Travel Bontang (ATB), Suroto menerangkan imbas penutupan penerbangan membuat para sopir harus menghentikan aktivitasnya.
“Kayaknya ini sudah enggak ada yang narik karena bandara tutup,” ungkapnya.
Dia menceritakan, bukan hanya lantaran bandara ini ditutup. Sejak beberapa bulan sejak wabah Covid-19 menyerang, penghasilan mereka menurun drastis. Dia sendiri sudah sejak awal Covid-19, sudah menghentikan perjalanan, lantaran khawatir tertular. Dengan begitu, penghasilan pun menurun hingga mencapai 80 persen.
“Anggota saya sudah tidak jalan, ada 4 sopir lah,” ucapnya.
Untuk saat ini, anggota keseluruhan ATB sekira160 orang harus menganggur. Dia meminta agar para sopir ini juga dapat diberikan bantuan oleh Pemerintah Kota Bontang. Lebih jauh, laki-laki yang akrab disapa Mbah Suro ini berharap agar yang tidak hanya memiliki KTP Bontang saja, melainkan seluruhnya mendapat bantuan. Mengingat hampir sekira 50 persen anggotanya sudah tinggal di Bontang, tetapi belum memiliki KTP Bontang.
“Maksud saya kalau mau bantu semuanya, yang penting ber-KTP. Entah itu KTP darimana yang penting berdomisili di Bontang,” pintanya.
Senada, salah satu sopir, Wito menerangkan kini dia hanya menganggur, belum ada pekerjaan pengganti. Kini dia hanya bisa memberikan keenam anak dan seorang istrinya makanan seadanya saja.
“Ini nongkrong minum kopi dan rokok nebeng teman saja,” ungkapnya.
Pendapatan selama virus corona ini mewabah sangat menurun jauh dalam 3 bulan terakhir. Pria yang hanya mengendarai mobil orang ini hanya jalan sekira 3 kali saja mengantar penumpang. Berbeda dengan sebelumnya, dalam sebulan dia bisa mencapai 15 kali pulang-pergi dengan penghasilan mencapai sekira Rp 6 juta.
“Kalau pas corona ini boro-boro mau gajian, berangkat aja susah pulang. Bisa pulang sampai 3 atau 4 hari karena tidak ada jemputan,” akunya.
Dia bersyukur, teman-teman sesama profesi yang masih membantu dia untuk mendapatkan bantuan sembako. Begitu juga dari Pemkot Bontang yang telah mendata dirinya untuk mendapatkan sembako.
“Kemarin dapat dari Mbah Suro, ada juga teman-teman yang suruh kirim data KTP. Begitu saya dikasih tahu dapat bantuan, dari Pak RT juga sudah didata. Bilangnya tetangga, mau dapat lagi,” katanya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post