TANA PASER–Dua hari sudah warga di Kelurahan Long Ikis, Kecamatan Long Ikis, Paser, menderita. Mereka harus menerima kenyataan lantaran rumah mereka terendam banjir. Hingga kemarin (12/2), meski air sudah mulai surut, ratusan rumah masih digenangi banjir.
Dari informasi yang dihimpun Kaltim Post, banjir menerjang rumah warga pada Senin (11/2) sekitar pukul 04.00 Wita. Musibah itu menimpa kawasan RT 02 dan RT 04. Terutama warga yang tinggal di bantaran Sungai Sekurau.
Kiriman air sungai yang pasang dari hulu Desa Long Gelang mengakibatkan hampir 130 rumah warga terendam banjir. Dengan jumlah penduduk sekitar 499 jiwa. Bahkan, kedalaman puncak mencapai 2 meter. Selain rumah warga, fasilitas umum seperti TK 1 Long Ikis, SD 011 Long Ikis, Kantor Lurah Long Ikis, musala, dan posyandu setempat turut terendam.
Ketua RT 02 Sahidinnur mengungkapkan, banjir besar seperti ini merupakan siklus dalam 5 atau 10 tahun sekali. Untuk tiap tahunnya tidak setinggi sekarang. Namun, hujan kali ini lebih lebat dan lebih lama. Sehingga berdampak pada meluapnya Sungai Sekurau. “Ini banjir terparah setelah terakhir tahun 2000.
“Siang ini (kemarin) sudah lumayan surut. Tapi kami masih waswas jika hujan kembali datang. Syukurnya tidak ada korban jiwa. Hanya seorang guru pingsan karena kelelahan membersihkan ruangan kelas yang terendam,” ujarnya kemarin.
Sementara itu, Kepala SD 011 Long Ikis Johansyah menuturkan, pihak sekolah kewalahan membersihkan buku-buku dan berkas yang terendam. Sebab, saat air pasang terjadi Senin subuh, tidak ada yang berjaga. Hingga akhirnya hampir separuh buku-buku dan berkas guru terendam dan hilang. Termasuk satu laptop dan portable computer (PC).
“Sejak kemarin (Senin) dan hari ini (kemarin), siswa kami liburkan. Jadwal masuk kembali belum bisa ditentukan. Berharap hujan dan banjir tidak kembali datang,” ujarnya sembari membersihkan ruangan sekolah.
Adapun, Camat Long Ikis M Lukman Darma mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paser sudah membangun posko dan dua dapur umum di sekitar lokasi. Di RT 02 dan RT 04 yang terendam banjir. Saat ini dugaan penyebab banjir karena meluapnya Sungai Sekurau setelah mendapat kiriman air dari hulu sungai.
“Kami terus memantau dan berjaga sampai malam. Warga yang rumahnya terendam banjir, sementara mengungsi ke rumah keluarga terdekat yang tidak terkena banjir. Total sekitar 70 persen kawasan di RT 02 dan RT 04 terendam banjir,” ungkap Lukman. (jib/rom/k8/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: