REKOMENDASI panitia khusus (Pansus) banjir DPRD telah diserahkan kepada Pemkot Bontang. Sayangnya, dari 16 poin tersebut tidak menyebutkan secara spesifik terkait penanganan banjir di Kelurahan Guntung. Padahal, Oktober tahun lalu, wilayah ini terkena banjir.
Nurham, warga RT 04, Kelurahan Guntung, pesimistis permasalahan banjir di Guntung dapat terselesaikan. Sebab, hingga kini belum ada tanda-tanda upaya normalisasi sungai maupun perbaikan drainase.
“Sepertinya agak sulit karena Guntung ini ‘kan pinggiran kota,” kata Nurham, Rabu (13/2).
Kata dia, ada dua penyebab banjir di Guntung Oktober lalu. Yakni, meluapnya air Sungai Guntung ditambah air laut mengalami pasang.
Rachmawati, warga RT 07, Kelurahan Guntung, menambahkan upaya normalisasi sungai menjadi solusi jitu untuk penanggulangan banjir. Mengingat tingkat kedalaman di sebagian wilayah, yakni RT 11 terbilang rendah. Ia berharap, kendati tidak masuk rekomendasi pansus, tetapi upaya penanggulangan tetap dilakukan di Guntung.
Dalam rekomendasi pansus, hanya dijelaskan bahwa Bontang salah satunya dialiri aliran Sungai Guntung. Namun, pada poin rekomendasi lebih sering mencantumkan Sungai Bontang. Diberitakan, banjir menjadi momok saat memasuki musim hujan. Enam kelurahan di Bontang menjadi korban dua tahun
lalu. Yakni Kanaan, Gunung Telihan, Api-Api, Gunung Elai, Satimpo, dan Bontang Baru. Setahun berselang, Kelurahan Guntung merasakan luapan air secara tiba-tiba. Pansus banjir DPRD Bontang menyampaikan rekomendasi. Ada 16 poin. Untuk ditindaklanjuti Pemkot Bontang.
Kajian pansus, ada kerusakan daerah aliran sungai (DAS) akibat pembukaan lahan. Akibatnya, areal resapan air di daerah hulu Sungai Bontang berkurang. Selain itu, pembangunan saluran air tidak sesuai kaidah teknis. Hasilnya, aliran air justru tertahan.(ak/far/k15/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post