bontangpost.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengusulkan bantuan perlengkapan sekolah tertuang dalam APBD 2022. Meski demikian, nominal dari pengadaan barang tersebut belum bisa dibocorkan. Kepala Disdikbud Akhmad Soeharto mengatakan ini merupakan upaya Pemkot Bontang agar pelajar dapat mendapatkan kebutuhan yang diperlukan ketika menempuh pendidikan.
“Kami upayakan ada tahun depan,” kata pejabat yang akrab disapa Harto ini.
Berdasarkan 2019, paket bantuan meliputi seragam, sepatu, tas, dan buku tulis. Kini Disdikbud masih mencari formula regulasi sehubungan dengan pemberdayaan penjahit lokal untuk pemenuhan bantuan seragam sekolah ini. Sesuai dengan program wali kota dan wakil wali kota terpilih.
“Kami kuatkan regulasi dulu. Takut salah,” ucapnya.
Sementara sepatu dan tas karena belum ada yang mampu untuk mengerjakan di Bontang, maka akan memakai skema tender. Sehingga produsen pembuatan tas dan sepatu dari luar Bontang bisa mengikuti proses lelang tersebut. Jika warga Kota Taman bisa membuat sepatu dan tas otomatis pemkot juga akan memprioritaskan produsen lokal.
“Kalau tas dan sepatu sepertinya dilelang,” tutur dia.
Sehubungan dengan tahun ini belum bisa terealisasikan bantuan perlengkapan sekolah ini lantaran terbentur regulasi. Selain itu pandemi covid membuat pengalokasian anggaran terkena imbas refocusing. Diketahui pada dua tahun lalu pengadaan seragam sekolah dikucurkan anggaran sebesar Rp 6,2 miliar, tas Rp 5,3 miliar, sepatu Rp 6,7 miliar, dan buku tulis Rp 2,2 miliar. Nominal ini meningkat dibandingkan 2017 lalu.
Seluruh perlengkapan sekolah diberikan kepada pelajar jenjang SD hingga SMA atau sederajat. Baik sekolah negeri maupun swasta. Diketahui, penerima bantuan berjumlah 38.500 pelajar di Bontang. Mengenai seragam ukurannya kode S, M, L, hingga XL. Adapun sepatu ukurannya berwujud kode angka. Sesuai dengan hasil pengukuran yang dilakukan oleh pihak sekolah. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post