• Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
No Result
View All Result
Home Breaking News

Baru 13 Persen Sekolah Daftar UNBK

by M Zulfikar Akbar
6 Januari 2017, 06:00
in Breaking News
Reading Time: 3 mins read
0
JAUH DARI TARGET: Siswa saat mengikuti pelaksanaan Unas. (IST)

JAUH DARI TARGET: Siswa saat mengikuti pelaksanaan Unas. (IST)

Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA – Rencana Kemendikbud memaksimalkan penggunaan komputer di sekolah untuk ujian nasional, dinilai harus realistis. Apalagi tanpa ada sekolah yang menumpang ke sekolah lain untuk melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Pasalnya sampai sekarang, jumlah sekolah yang siap dan telah mendaftar jadi penyelenggaran UNBK belum seberapa.

Jika diakumulasi secara keseluruhan, sekolah yang sudah siap dan telah mendaftar jadi pelaksana UNBK ada 12.023 unit sekolah. Jumlah ini setara dengan 13 persen populasi sekolah penyelenggaran ujian nasional (unas) yang mencapai 97.645 unit sekolah. Tingkat kesiapan sekolah menjadi pelaksana UNBK di jenjang SMP/MTs paling minim. Dari total 60.063 unit, yang sudah mendaftar jadi pelaksana UNBK ada 3.216 unit (5,35 persen).

Tingkat kesiapan UNBK paling tinggi ada di kelompok SMK. Dari total 11.919 unit SMK pelaksana unas, yang sudah mendaftar UNBK ada 5.268 unit (44,19 persen). Sementara itu dari 25.663 unit SMA/MA penyelenggaran unas, yang sudah mendaftar jadi pelaksana UNBK ada 3.539 unit (13,79 persen).

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan UNBK dilaksanakan dengan sistem resource sharing (berbagi sumber daya). Sehingga melihat kesiapan pelaksanaan UNBK tidak sebatas melihat jumlah sekolah yang telah siap dan mendaftar jadi pelaksana UNBK saja. Dia menjelaskan sekolah yang belum siap melaksanakan UNBK, dapat menumpang ke sekolah penyelenggaran UNBK terdekat.

Baca Juga:  Tujuh SMK di Kutim Gelar UNBK secara Mandiri

Dengab sistem berbagi sumber daya itu, Nizam optimisi target UNBK semaksimal mungkin bisa terlaksana. Dia menegaskan yang menjadi fokus dalam UNBK itu adalah, siswanya terlayani ujian berbasis komputer. “Apalagi umumnya sekolah yang siap UNBK itu jumlah siswanya besar-besar,” tutur Nizam kemarin (5/1).

Guru besar fakultas teknik UGM Jogjakarta itu menuturkan, angka sekolah yang mendaftar UNBK masih berpotensi terus bergerak. Dia menjelaskan Kemendikbud akan menetapkan secara final jumlah sekolah yang jadi penyelenggara UNBK pada 15 Januari nanti. Sekaligus juga menetapkan sekolah mana akan menumpang UNBK di mana. “Nanti masing-masing provinsi akan menyampaikan ke daerah masing-masing,” jelasnya.

Kepala Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Erika Budiarti Laconi mengatakan, teknis pelaksanaan Unas 2017 akan diatur dalam prosedur operasional standar (POS) Unas 2017. Rencananya POS Unas 2017 akan disahkan dalam rapat pleno 9-10 Januari. “Termasuk teknis sekolah yang akan menumpang UNBK di sekolah lain. Idealnya jaraknya masih di radius 5 km,” jelasnya.

Erika mengatakan penerbitan POS Unas 2017 sedikit molor dibanding untuk unas tahun lalu. Dia mengatakan POS Unas 2016 terbit pada 22 Desember 2015. Dia beralasan tahun ini BSNP harus menunggu keputusan final polemik apakah Unas 2017 dilanjutkan atau dimoratorium. Setelah ada keputusan Unas 2017 dilanjutkan, BSNP baru mengebut pembahasan POS Unas 2017.

Baca Juga:  Tahun Pertama UNBK, Siswa SMA Yabis Grogi

Wakil Ketua Komisi X DPR Ferdiansyah mengatakan Kemendikbud sah-sah saja melakukan UNBK di banyak sekolah. Tetapi tetap harus melihat kondisi di sekolah. Dia mengatakan Kemendikbud boleh saja agak memaksa sekolah untuk melaksanakan UNBK, tetapi beberapa tahun lagi. “Misalnya nanti pada 2020, setelah infrastruktur pendidikan diantaranya komputer sudah meluas,” jelasnya.

Ferdiansyah juga mengingatkan supaya Kemendikbud tidak menyerahkan penuh pemantauan persiapan UNBK kepada dinas pendidikan. Menurutnya Kemendikbud juga harus memantau langsung apakah unit komputer, jaringan internet, listrik, dan persiapan teknisi di sekolah. Tujuannya mencegah potensi masalah saat UNBK berlangsung.

Peneliti Kebijakan Pendidikan Jejen Musfah menuturkan penggunaan komputer dalam ujian nasional bisa menekan angka ketidakjujuran di kalangan siswa. Sebab, soal ujian bisa berbeda dari satu siswa dengan yang lain. Penggunaan komputer juga memungkinkan ujian tidak perlu dipaksakan serentak. ”Ujiannya bisa beberapa gelombang. Tidak masalah karena soal berbeda tapi bobotnya sama,” ujar Jejen.

Tapi, ujian nasional berbasis komputer (UNBK) bukan tanpa persoalan. Dia mencatat masalah seringkali berkaitan dengan teknis penyelenggaraan. Seperti listrik yang mati, kemampuan teknisi, hingga kemampuan sekolah menyediakan perangkat komputer. ”Tiap tahun masalahnya selalu sama  itu mempengaruhi kualitas UNBK,” imbuh dia.

Baca Juga:  Tak Punya Sarana, Lima Sekolah Ujian Menumpang

Selain itu, masalah yang harus dipecahkan adalah soal penentu kelulusan. Dulu, saat hasil unas dipergunakan sebagai penentu utama kelulusan maka semua cara dipergunakan agar siswa bisa lulus. Cara-cara yang kurang baik pun dilakukan untuk meluluskan siswa. Yang terlibat bukan hanya siswa, bisa guru, orang tua, hingga sekolah.

”Sekarang porsi terbesarnya nilai raport. Maka, nilai rapor sekarang dinaikan begitu rupa agar siswanya lulus,” ujar akademisi dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Jejen mengungkapkan program penelitian indeks integritas siswa dan sekolah perlu tetap diadakan. Sebab, itu akan menjadi salah satu tolak ukur dalam penentuan kualitas pendidikan siswa. ”Jangan sampai karakter yang ditanamkan tiga tahun hanya rusak dalam tiga hari ujian,” terang dia. (wan/jun)

Data sementara yg sudah daftar menjadi pelaksana UNBK
(Update unbk.kemdikbud.go.id; 5 Januari 2017)

1. SMP/MTs : 3.216 unit (5,35%)
total SMP/MTs: 60.063 unit

2. SMA/MA : 3.539 unit (13,79%)
total SMA/MA: 25.663 unit

3. SMK : 5.268 unit (44,19%)
total SMK: 11.919 unit

Sumber : Kemdikbud

Print Friendly, PDF & Email
Tags: nasionalunbk
ShareTweetSendShare

Bergabung dengan WhatsApp Grup Bontang Post untuk mendapatkan informasi terbaru: Klik di Sini. Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News.

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Previous Post

Waduh… Penjara Jadi Tempat Pakai Narkoba

Next Post

Tol Laut Jadi 13 Trayek

Related Posts

Komputer Maritim
Bontang

Tak Punya Komputer, Siswa SMK Maritim Khawatir Tak Bisa Try Out

9 Februari 2020, 15:00
Unbk Maritim
Bontang

UNBK Mandiri Terancam Gagal, Bantuan Tujuh Komputer Masih Kurang

7 Februari 2020, 15:00
UNBK, Sekolah Menumpang Diprediksi Menurun
Bontang

UNBK, Sekolah Menumpang Diprediksi Menurun

15 Desember 2019, 10:07
Jelang UNBK SMP, Sekolah Terkendala Jaringan dan Server 
Nasional

Kemendikbud Kantongi Identitas Siswa Curang, Terancam Dapat Nilai Nol

4 April 2019, 11:30
Diduga Jaringan Bermasalah, Peserta UNBK Terganggu
Bontang

Diduga Jaringan Bermasalah, Peserta UNBK Terganggu

26 Maret 2019, 19:30
Simulasi Kedua UNBK, Makin Matang
Bontang

15 Peserta UNBK Masih Menumpang

25 Maret 2019, 19:00

Terpopuler

  • PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga Diduga Laporkan Pedemo, Jalani Pemeriksaan, Dikawal Polisi Bersenjata Laras Panjang

    Demo Dugaan Pencemaran Lingkungan oleh PHSS, Empat Nelayan Muara Badak Bakal Diperiksa Polres Bontang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wali Kota Neni Luncurkan Bontang Kreatif, Pinjaman Tanpa Bunga dan Agunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Motif Pembuangan Bayi di Sangatta Utara, Polres Kutim Beber Sejumlah Fakta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Setelah Viral, Data Pengadaan Sepatu Pantofel ASN Kutim Senilai Rp 1,4 Miliar di SIRUP LKPP Tak Bisa Ditemukan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Kaltim Tetap Bisa Berobat Gratis Meski Tak Punya BPJS, Ini Syaratnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.