BONTANG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bontang menggelar sosialisasi pengawasan pemilihan umum (pemilu), di Hotel Andika Kecamatan Bontang Selatan, Selasa (18/9) kemarin. Kali ini sasarannya ialah tokoh agama, organisasi masyarakat (ormas), dan mahasiswa. Ketua Bawaslu Bontang Nasrullah meminta kepada seluruh stakeholder untuk mengawal serta menciptakan iklim sejuk dan damai di seluruh tahapan pesta demokrasi.
“Saya yakin tokoh agama, ormas, dan mahasiswa bisa memberikan kesejukan dan informasi akurat terkait pentingnya mengawal pesta demokrasi,” kata Nasrullah.
Nasrullah berharap beberapa elemen masyarakat ini mampu menjadi penyambung lidah Bawaslu Bontang kepada seluruh warga. Baik dalam pertemuan tatap muka maupun melalui media sosial. Ia juga mengimbau kepada seluruh stakeholder untuk tidak terpancing dengan cuitan yang ada di media sosial.
“Harapan saya mampu menjadi jembatan dalam menyosialisasikan pengawasan pemilu ini,” imbuhnya.
Nasrullah yang juga selaku Kordiv Sumber Daya Manusia (SDM) dan Organisasi ini pun mengajak tokoh agama, ormas, dan mahasiswa ikut mengawal pemilu. Tujuannya untuk meminimalisir pelanggaran yang dilakukan oleh peserta pemilu.
Materi yang dibawakan Nasrullah seputar kelembagaan Bawaslu. Termasuk mengenai dibukanya akademi pengawas pemula sebanyak 30 orang. Tujuan akademi pengawas pemula ini sebagai penghubung atau informan Bawaslu sehubungan kepengawasan pemilu.
Sementara, Komisioner Bawaslu Bontang Kordiv Pencegahan, Humas, dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Bontang Agus Susanto menjelaskan mengenai pengawasan pemilu. Dikatakannya, berdasarkan analisis Bawaslu Bontang terhadap Daftar Pemilih Tetap (DPT), terdapat potensi kegandaan sebanyak 91 jiwa, meninggal dunia 11 jiwa, dan di bawah 17 tahun sejumlah 29 jiwa.
“Bawaslu Bontang telah mengeluarkan surat rekomendasi tertanggal 10 September terhadap hasil analisis kegandaan, meninggal dunia, dan di bawah 17 tahun kepada KPU Bontang,” kata Agus.
Tak hanya itu, ia pun juga memaparkan hasil pencermatan DPT terdapat pengoreksian. Dari DPT awal tertanggal 21 Agustus sejumlah 117.771 menjadi 117.411 pemilih. Artinya jumlah yang terkoreksi mencapai 360 pemilih.
Agus dihadapan peserta sosialisasi juga menjelaskan mengenai tahapan pemilu dan jadwal kampanye. Bahkan bentuk kampanye pun juga dibeberkan. Mulai dari pertemuan terbatas, tatap muka, rapat umum, penyebaran bahan kampanye, pemasangan alat peraga, kampanye media sosial, debat terbuka, serta iklan media.
Adapun Komisioner Bawaslu Bontang Aldy Artrian, memaparkan materi tentang hukum, penindakan pelanggaran, dan sengketa. Ia mempersilakan kepada tokoh agama, ormas, maupun mahasiswa yang ingin membedah mengenai bagian bidangnya untuk memanggil komisioner Bawaslu.
“Kami siap untuk menjadi narasumber untuk menjelaskan mengenai jenis pelanggaran pemilu baik itu di masyarakat maupun lembaga pendidikan,”pungkasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post