SANGATTA- Bayi orang utan berumur dua tahun yang diamankan dari tangan warga Kecamatan Kaliorang dilimpahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Samarinda.
Bayi tersebut nantinya akan dipelihara hingga dewasa. Tidak hanya itu, pihak BKSDA berjanji memberikan pendidikan kepada hewan primamata tersebut.
“Bayi orang utan ini akan kami rawat, disekolahkan, dilatih biar pintar,” ujar Kepala BKSDA Iskandar.
Hal ini dimaksud agar orang utan ini bisa terlatih, jinak, dan hidup mandiri di alamnya nanti.
“Nanti kalau sudah besar akan kami dilepaskan di hutan lindung Wehea Muara Wahau. Jadi semasa bayi ini kami rawat dulu,” katanya.
Dirinya meminta, jika ditemukan hal yang serupa, masyarakat diminta untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak yang terkait. Salah satunya di perwakilan BKSDA Kutim, TNK, dan lainnya.
“Laporkan saja kalau ada menemukan orang utan. Kami pasti akan datang untuk mengambilnya. Kami akan pelihara dan melepaskannya ke habitat aslinya,” katanya.
Sebab katanya, dari data yang dimiliki BKSDA, orang utan di Kaltim khususnya di Kutim cukup banyak. Masih sekira tiga ribu lebih.
“Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk menyelamatkan hewan yang dilindungi. Salah satunya orang utan. Kami juga meminta bantuan masyarakat untuk menjaga orang utan. Jika ada jangan diganggu. Laporkan saja, kami siap menanganinya. (dy).
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: