SAMARINDA – Pengerjaan Jembatan Mahakam IV terus dikebut sejumlah kontraktor yang ditunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim. Saat ini, bentang tengah jembatan tersebut sedang dikebut pengerjaannya. Pada akhir Oktober mendatang, dipastikan bentang tengah akan terpasang.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kaltim, Muhammad Taufik Fauzi. Kata dia, kontraktor yang ditunjuk untuk mengerjakan bentang tengah, PT Pembangun Perumahan telah menambah peralatan pendukung untuk pempercepat pemasangan bentang utama jembatan tersebut.
“Terutama pemasangan ini kan harus di sungai. Ini sudah didatangkan lagi satu ponton untuk pemasangan bentang tengah. Di akhir November, bentang tengah sudah tersambung,” sebutnya, Sabtu (22/9) kemarin.
Selain itu, pengerjaan rangka untuk pengaspalan jalan di bentang utama, sedang dirakit para pekerja. Dia memperkirakan, usai pemasangan bentang tengah pada November, pekerja akan mengaspal jalan untuk jembatan itu.
“Untuk aspal, kami perkirakan Desember sudah selesai. Termasuk ruas untuk pejalan kaki dan sepeda motor. Sekarang sudah mulai dipasang jalan di kiri dan kanan untuk pejalan kaki dan sepeda motor,” kata Taufik.
Sementara jalan pendekat di sisi Samarinda Kota dan Samarinda Seberang, dipastikan akan rampung Desember 2018. Taufik mengatakan, sebagian besar jalan pendekat sudah dikerjakan. “Sekarang kan sudah terlihat jalan pendekatnya. Targetnya pemasangan girder sudah selesai semua pada Oktober,” sebutnya.
Kata Taufik, upaya untuk mengejar pekerjaan sesuai target terus dilakukan. Salah satunya para pekerja meningkatkan intensitas jam kerja. Pada pukul 06.00 Wita, para pekerja sudah mulai bekerja. “Mereka baru pulang pada pukul 18.00 Wita. Kalau untuk bentang tengah, itu enggak kerja malam. Karena malam itu ponton batu bara mulai melintasi sungai,” jelasnya.
Kendala utama dalam pengerjaan proyek jembatan tersebut yakni hujan. Apabila hujan turun, praktis para pekerja tidak dapat melanjutkan pekerjaan. “Kalau di bawah, memang masih bisa bekerja. Tetapi kalau di atas, risikonya tinggi. Apalagi ada angin,” ucap Taufik.
Setelah semua pekerjaan rampung, lanjut Taufik, pihaknya akan melakukan uji coba dan pengurusan izin layak operasi. Diperkirakan proses tersebut akan memakan waktu tiga bulan. “Kami terus berkoordinasi dengan tim keselamatan jembatan itu. Berfungsinya jembatan, harus ada rekomendasi dari mereka. Kalau selesai Desember, bulan Maret atau April baru bisa dioperasikan,” terangnya.
Sementara itu Ketua Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Pemprov Kaltim 2017, Sapto Setyo Pramono mengatakan, apabila proyek tersebut tidak rampung pada Desember 2018, para kontraktor terancam diberikan sanksi. Berdasarkan laporan yang diterima pansus, progres fisik pengerjaan bentang sudah mencapai 73,96 persen.
Sedangkan realisasi keuangan 58,96 persen atau Rp 105,37 miliar. “Kami meminta kontraktor menjalankan tugas sesuai progres yang dijanjikan. Tapi aspek keselamatan, kesehatan kerja, dan mutu harus diperhatikan,” sarannya.
Sementara pada pembangunan jalan pendekat sisi Samarinda Kota, Pansus LPKj menemukan progres fisiknya telah mencapai 87,93 persen. Dengan realisasi keuangan 75,65 persen atau Rp 170,86 miliar.
Di proyek tersebut, anggaran yang belum dialokasikan sebesar Rp 49,98 miliar. Sehingga pansus menyarankan dimasukan di APBD Perubahan 2018. Namun pembayaran disesuaikan dengan progres pengerjaan fisik. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post