Kajari Bontang Mochammad Budi Setyadi mengatakan, pihaknya sudah bersurat ke Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak untuk memeriksa sejumlah anggota DPRD Bontang dalam kasus proyek eskalator.
Sayangnya, Budi belum bersedia membeberkan siapa dan berapa jumlah anggota DPRD yang akan dimintai keterangan. “Jangan disebutkan sekarang. Kami tinggal tunggu persetujuan dari Gubernur. Semoga permintaan kami cepat dibalas, supaya cepat kami periksa,” ujarnya.
Budi mengatakan, sejumlah nama anggota DPRD Bontang tersebut muncul setelah pihaknya memeriksa 16 saksi yang sudah dicecar pertanyaan. Buntutnya, beberapa saksi menyebutkan sejumlah nama anggota DPRD yang memiliki peran penting dalam proyek tersebut. “Belum bisa saya sebutkan sekarang,” kata Budi.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya sangat hati-hati berkomentar. Apalagi sekarang sudah masuk tahap penyidikan. Karenanya pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti, jika penyelidikan merupakan tahapan menentukan ada atau tidak peristiwa pidana. Maka jika sudah naik ke tahap penyidikan, artinya ada dugaan perbuatan pidana yang dilakukan.
“Ini untuk mencari titik terang. Minimal dua alat bukti, sedang kami kumpulkan buktinya. Tapi sampai saat ini belum dapat apa-apa. Makanya kami akan undang ahli eskalator, Badan Pemeriksaan Keuangan Provinsi (BPKP) untuk menghitung besaran kerugian negara,” ungkapnya.
Budi menambahkan, pihaknya tidak akan mengulur proses pemeriksaan. Sejauh ini pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi, antara lain yang memiliki kewenangan untuk perencanaan, pejabat lelang, pemeriksa barang, kontraktor dan pengawas. Pun begitu, dirinya yakin mampu mengungkap dalang di balik kasus dugaan korupsi tangga eskalator dewan ini. “Semuanya butuh waktu, saya pun dikejar waktu mari kita hargai proses hukum yang sedang berjalan,” tutupnya. (*/nug)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post