bontangpost.id – Arab Saudi dikabarkan akan menurunkan biaya paket haji tahun 2023 hingga 30 persen. Hal ini tentu jelas berbeda dengan rencana kenaikan biaya haji dari Indonesia.
Penurunan harga paket haji dikonfirmasi Perwakilan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi Amr bin Reda Al Maddah. Mengutip laporan Gulf News pada 15 Januari 2023, biaya paket haji dipangkas hingga 30 persen.
Namun, ia tidak merinci apakah pengurangan ini berlaku untuk semua kalangan, termasuk jemaah internasional. Pernyataan itu hanya menyatakan, jemaah domestik dibagi berdasarkan jenis layanan yang tersedia di kamp dan boleh mencicil biaya sebanyak tiga kali.
Diketahui, sebelumnya jemaah domestik Arab Saudi harus membayar penuh dimuka sebelum mengambil paket ini. Kini, calon jemaah hanya perlu membayar 20 persen dari total biaya dalam waktu 72 jam pendaftaran.
Konsul Jenderal RI di Jeddah Ekko Hartono mengatakan, Saudi memang menurunkan harga paket haji untuk domestik. “Jadi untuk jemaah domestik turun dari 5.666 riyal (sekitar Rp 22 juta) menjadi 3.900 riyal (sekitar Rp15 juta) paket termurah, atau turun 30 persen,” kata Eko, Sabtu (21/1/2023), dikutip dari CNNIndonesia.com.
Bersamaan dengan ini, paket haji bagi jemaah internasional juga diisukan turun. Namun, belum ada pembahasan dari otoritas Saudi dan pemerintah negara lain terkait hal ini.
Di sisi lain, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan biaya haji yang dibebankan kepada jemaah Indonesia naik menjadi Rp 69 juta. Diketahui, biaya haji pada tahun 2022 hanya berkisar di angka Rp 39 juta.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menanggapi isu ini. Menurutnya, penurunan paket haji di Saudi sudah diperhitungkan dalam usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2023 yang diusulkan pemerintah.
Hilman menjelaskan yang diturunkan oleh Pemerintah Arab Saudi adalah paket layanan haji. Paket itu adalah layanan dari 8-13 Zulhijjah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau yang biasa disebut juga dengan Armuzna atau Masyair.
Namun, kata Hilman, komponen BPIH tidak hanya paket layanan haji. Komponen biaya haji juga mencakup layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi selama di Arab Saudi. “Di luar Masyair, masa tinggal jemaah sekitar 30 hari, baik di Mekkah maupun Madinah. Ini kita siapkan semua layanannya,” ucapnya.
Selain itu, penyusunan usulan BPIH juga memperhatikan komponen kurs Dollar (USD) dan kurs Riyal Saudi (SAR). Dalam usulan itu, asumsi yang digunakan adalah Rp 15.300 untuk kurs 1USD, dan Rp 4.080 untuk kurs 1SAR. Pada 2022, kurs SAR yang digunakan senilai Rp 3.846. Untuk kurs USD tahun 2022 adalah Rp 14.425.
Hal lain yang menjadi perhatian adalah harga avtur pesawat dan pertimbangan nilai manfaat.
Namun, kata Hilman, usul dari pemerintah belum final. Pemerintah akan membahasnya bersama Komisi VIII DPR. (cnbc)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: