Kasus mafia bola terus menggelinding. Kali ini, suporter angkat bicara dan meminta pengurus Bontang City FC melaporkan masalah itu ke pihak berwajib.
BONTANG–Aksi mafia yang mencoba merayu pengurus Bontang City FC untuk mengalah di pertandingan terakhir fase 32 besar Liga 3, membuat suporter Bontang Mania geram. Mereka meminta pengurus klub untuk melaporkan kasus ini kepada aparat penegak hukum.
Perwakilan Bontang Mania Fanny mengatakan, dengan pelaporan ini, harapannya gerak bebas mafia jadi terbatas. Pada akhirnya, persepakbolaan Indonesia bebas dari skandal pengaturan skor. “Ini penting dilaporkan untuk menjaga muruah sepak bola Indonesia,” kata Fanny.
Menurut dia, pelaporan akan membuat nama anggota mafia sepak bola itu terungkap. Termasuk dengan mekanisme pengaturan itu terjadi. Jadi, menjadi evaluasi bagi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk berbenah.
Terkait adanya ancaman atau teror yang dilakukan komplotan mafia, dia meminta pengurus Bontang City FC tidak panik. Sebab, Bontang Mania siap mengawal pengurus. “Jangan takut suporter di samping jajaran pengurus,” ucapnya.
Ungkapan senada dilontarkan perwakilan Bontang Mania lainnya, Muhammad Zulfikar Akbar. Dia mengaku langkah menolak godaan mafia oleh pengurus Bontang City FC perlu diapresiasi. Namun, hal itu harus dibarengi dengan pelaporan kasus. Sebab, kasus mafia bola ini masuk kategori delik aduan.
“Dengan cara itu, Bontang City FC turut membantu pemberantasan mafia bola di Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya, Persibara Banjarnegara, Madura FC, dan Persikasi Bekasi telah membongkar praktik mafia bola. Beberapa orang sudah ditangkap Satgas Antimafia Bola.
Selain itu, pelatih Timnas U-19 Fakhri Husaini mengaku sedih terhadap potret demikian. Sebab, seharusnya sepak bola menjadi arena untuk adu bakat, teknik, fisik, dan taktik. “Menyedihkan sekali ketika sepak bola justru digunakan untuk mencari duit dengan cara haram,” kata Fakhri.
Dia mengatakan, tindakan judi tersebut telah mengkhianati pengorbanan suporter. Aspek waktu, tenaga, pikiran, dan nyawa dikorbankan demi mendukung klub pujaan hatinya. Terkait dengan langkah yang harus dilakukan oleh pengurus tim, dia justru meminta awak Kaltim Post bertanya kepada mereka langsung. “Tanya saja ke manajemen klub,” timpalnya. (*/ak/kri/k8/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: