bontangpost.id – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menargetkan sekolah tatap muka dimulai semester ini atau Juli 2021. Menindaklanjuti itu, Disdikbud Bontang mengaku sudah siap. Mulai teknis penerapan, hingga kesiapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah.
Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang Saparudin mengatakan, Bontang sudah mempersiapkan ini sejak jauh hari. Ketika adanya wacana sekolah tatap muka awal 2021 lalu. Meski diurungkan. Karena kasus aktif melambung.
“Sebenarnya kan kami sudah siap sejak lama,” bebernya ketika ditemui bontangpost.id di Gedung Autis Center, Jumat (26/2/2021) pagi.
Rencana pembukaan sekolah didahului program vaksinasi tenaga pengajar. Di gelombang kedua ini. Untuk di Indonesia, vaksin Sinovac menyasar 5 juta pengajar. Untuk di Bontang, jumlahnya sekitar 2 ribu orang. Ini sudah mencakup semua. Guru di sekolah swasta dan negeri. Jenjang SD hingga SMA. “Semua guru kami ditarget,” ujarnya.
Disdikbud telah mengirim data calon penerima vaksin ke Dinas Kesehatan. Tinggal menunggu realisasi vaksinasi. Meski belum menerima tanggal pasti, vaksinasi tenaga pengajar di Bontang dijadwal Maret mendatang. Untuk teknis pelaksanaan vaksinasi hingga lokasi, semua menjadi otoritas Dinkes.
“Kami kirim data saja. Untuk yang ngatur vaksinasi, di Dinkes semua,” ucapnya.
Selain didahului program vaksinasi, Disdikbud juga sudah memegang hak angket wali murid se-Bontang. Yang dihimpun akhir 2020 lalu. Dari sana diketahui, lebih 80 persen menghendaki sekolah tatap muka dimulai kembali. Sisanya menolak.
“Kalaupun benar Juli nanti sekolah dibuka, wali murid tetap masih punya hak. Kalau tidak mau anaknya belajar di kelas, tidak apa. Sekolah tetap wajib melayani,” urainya.
RESPONS TIM SATGAS COVID-19 BONTANG
Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Bontang Adi Permana ketika ditemui di Gedung PSC, Jumat (26/2/2021) pagi mengatatakan, pihaknya belum bisa memastikan, rekomendasi pembukaan sekolah bisa diberikan atau tidak. Rekomendasi, sebut Adi, diberika bila kondisi di Bontang dinilai sudah kondusif.
Indikator untuk melihatnya dilihat dari jumlah penambahan kasus harian, kasus aktif, dan kasus meninggal karena Covid-19. Setidaknya hingga 13 Maret mendatang, kondisi Bontang dinilai belum kondusif. Mengingat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih dijalankan.
“Selama PPKM masih diberlakukan, artinya kondisi belum kondusif. Dilihat nanti ke depannya, kan masih ada beberapa bulan ini,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: