BONTANG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bontang menyatakan kesiapannya sehubungan perubahan format Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN). Kedati demikian, Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Disdik, Sunarya saat ini masih menunggu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) yang mengantur pelaksanaan USBN.
“Nanti ada namanya prosedur operasional standar (POS) USBN. Kalau Permendikbud sudah keluar, kami (Disdik, Red.) bakal tindak lanjuti secara cepat,” kata Sunarya.
Disdik juga akan melakukan sosialisasi kepada semua sekolah. Total ada sekitar 50 SD yang ada di Bontang.
“Bila awal Februari keluar, pertengahan bulan kami langsung sosialisasi,” ungkapnya.
Disdik sudah mempunyai tim guna menyusun tes daya serap atau try out sebagai persiapan para pelajar dalam menghadapi USBN. Bahkan, bank soal sudah disusun hanya saja perlu penambahan soal berjenis esai. Tingkat SD terdapat 3 mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, matematika, dan ilmu pengetahuan alam.
“Siswa tidak akan mengalami kesulitan kalau mereka belajar. Karena matematika walaupun soal pilihan ganda, siswa juga melakukan proses penghitungan,” tuturnya.
Berdasarkan kacamatanya, terjadi perbedaan pembuat soal antara tahun lalu dengan periode ini. Sebelumnya soal dibuat dengan skala 25 persen dari pusat sedangkan 75 persen dari tingkat provinsi, namun tahun ini diperkirakan sebanyak 25 persen tetap menjadi ranah pusat sedangkan sisanya dikembalikan kepada daerah setempat.
“Jadi nanti biasanya Kelompok Kerja Guru (KKG) se- Kaltim akan meramu dari kisi-kisi yang dibuat pemerintah pusat. Standar itulah dasar kami untuk menentukan soal USBN,” tambahnya.
Sementara itu, untuk kategori Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak akan memakai USBN. Kasi Kurikulum Bidang SMP Disdik, Saparudin mengatakan seluruh sekolah akan menggunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Dari total 39 SMP Negeri dan swasta, Saparudin menyatakan 50 persen telah mandiri. Sisanya secara teknis akan menumpang sekolah lainnya saat proses ujian berlangsung.
“Memang UNBK dianjurkan tahun kemarin 100 persen, tetapi baru terlaksana tahun ini,” kata Saparudin. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: