bontangpost.id – Icon wisata religi, Masjid Terapung Selambai Loktuan, telah dibuka untuk umum, usai diresmikan oleh Wali Kota Bontang Basri Rase, Jumat (11/3/2022) pagi.
Masjid yang dibangun dengan anggaran senilai Rp 60 miliar itu diberi nama Darul Irsyad. Darul yang berarti rumah, sedangkan Irsyad memiliki arti petunjuk. Darul Irsyad memiliki makna tempat yang memiliki petunjuk.
Kata Basri, dengan diresmikannya masjid ini di harapkan umat muslim dapat beribadah dengan tenang dan khusyuk. “Kalau kita berdoa di sini itu terasa sangat tenang dan hening apalagi masjid ini berada di atas laut,” ujar Basri saat peresmian masjid terapung.
Politikus PKB ini menceritakan, pemberian nama Darul Irsyad itu dipilih secara spontanitas saat mengobrol santai dengan anggota DPRD Bontang dan tokoh masyarakat sekitar.
“Tidak ada dibahas secara khusus. Waktu sidak kemarin itu kita bahas biasa. Nah, tiba-tiba muncul lah nama Darul Irsyad,” imbuhnya.
Sebelumnya nama yang mencuat yakni Al-Muhajirin. Nama itu dipakai lantaran menggantikan nama masjid lama yang telah di bongkar. Namun, pada kenyataannya, nama tersebut tak jadi digunakan.
Pertimbangan lainnya, nama Al-Muhajirin sudah dipakai beberapa masjid di Bontang. Berbeda dengan nama Darul Irsyad. “Siapa sebelumnya yang bilang kalau ini Masjid Al-Muhajirin? Tidak ada itu. Ini kan masjid baru,” ungkapnya.
Di lokasi yang sama, Anggota DPRD Bontang yang juga berdomisili di Kampung Selambai Faisal mengutarakan kekecewaannya dengan digantinya nama masjid Al-Muhajirin menjadi Darul Irsyad.
Ia menuturkan, bahwa setelah melakukan dialog, nama Al-Muhajirin disepakati oleh para sesepuh, tokoh masyarakat, warga sekitar juga wali kota sebelumnya sebagai nama masjid terapung.
“Sebelumnya saya berusaha untuk meyakinkan sesepuh disini untuk pembongkaran masjid yang lama karena akan dibangun masjid terapung. Nah, setelah orang tua kita disini menyetujui maka Masjid Al-Muhajirin yang lama diizinkan untuk di bongkar,” jelasnya.
Meski kecewa lantaran nama masjid lama tidak digunakan, Faisal berharap dengan adanya masjid terapung dapat bermanfaat bagi masyarakat. Baik untuk beribadah maupun melaksanakan kegiatan keagamaan lainnya.
“Karena Al-Muhajirin itu salah satu masjid tertua. Ya mudah-mudahan dengan adanya masjid terapung ini bisa meningkatkan ibadah masyarakat sekitar,” harapnya. (*)