BONTANGPOST.ID, Sangatta – Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menegaskan pentingnya seleksi ketat terhadap kontraktor pelaksana proyek pemerintah. Ia meminta agar pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tidak asal memilih kontraktor, apalagi yang hanya mencari keuntungan tanpa hasil kerja nyata di lapangan.
“Saya berharap kontraktor yang mengerjakan itu bonafide, bukan sekadar untuk menyenangkan orang. Tapi benar-benar bisa diyakini mampu melaksanakan pekerjaannya,” tegas Ardiansyah (24/4).
Ia mencontohkan proyek jalan di Desa Tanjung Manis, Kecamatan Sangkulirang. Proyek jalan itu harusnya sepanjang 6 kilometer, namun hanya 400 meter yang berhasil dikerjakan oleh kontraktor yang disebutnya tidak bertanggung jawab.
“Ini luar biasa. Saya sudah lapor sekilas dengan Pak Kajari. Saya minta blacklist bukan hanya benderanya (perusahaan), tapi juga orangnya,” ujar bupati.
Ia juga menginstruksikan agar proses pemilihan kontraktor dilakukan secara selektif dan profesional, demi menjamin kualitas pembangunan di Kutim.
“ULP harus betul-betul selektif dalam memberikan tugas. Jangan kontraktor-kontraktoran. Berikan kepada yang memang siap bekerja,” pungkasnya.
Langkah tegas ini diambil untuk memastikan anggaran pembangunan dimanfaatkan dengan maksimal dan tepat sasaran, tanpa ada celah untuk praktik proyek yang merugikan masyarakat. (*)