SANGATTA – Bupati Kutai Timur (Kutim) berharap listrik bantuan dari PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang akan disalurkan ke PLN untuk masyarakat dapat segera mendapat kejelasan. Mengingat, saat ini pembangkit yang dimiliki perusahaan batu bara terbesar di Indonesia itu telah beroperasi dan menghasilkan daya 3×18 Mega Watt (MW). Selain itu, jaringan distribusi juga sudah siap.
“Jadi coba ditanyakan kejelasannya. Karena semua sudah siap, tinggal distribusinya yang belum,” ucap Ismu.
Dia menerangkan, sudah ada kesepakatan antara pemerintah dengan KPC terkait pemanfaatan listrik tersebut. Bahkan dalam pertemuannya bersama presiden beberapa waktu lalu sudah memberikan arahan jika ada kendala dapat segera dilaporkan.
“Makanya coba untuk kami komunikasikan dulu dengan para petinggi KPC,” ujarnya.
Assisten II Setkab Kutim Rupiansyah mengatakan, dirinya akan segera berkoordinasi untuk menindaklanjuti masalah tersebut. Sehingga ada kejelasan bagaimana tindaklanjut dan progresnya.
“Segera kami jajaki ulang dengan KPC dan PLN,” sebut Rupi.
Sementara untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dia berharap bisa segera mempersiapkan usulan daya yang dibutuhkan. Sehingga jika jaringan sudah terkoneksi bisa langsung tersambung.
“Ini penting, jadi setiap OPD mulai dari sekarang bisa segera mempersiapkan usulannya masing-masing,” katanya.
Seperti diketahui, PT Kaltim Prima Coal (KPC) bakal beralih ke listrik tenaga listrk tenaga uap yang dibangun sendiri di mulut tambang. Dari Power plant yang dibangun tersebut, menghasilkan 3×18 MW dalam mendukung kegiatan produksi PT KPC. Excess Power (kelebihan listrik) tersebut selanjutnya digunakan untuk penjualan listrik ke PT PLN yang selanjutnya didistribusikan ke masyarakat. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: