BONTANG – Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Diskes-KB) Bontang masih berupaya memenuhi target pencapaian imunisasi campak measles dan rubela atau yang dikenal MR. Hingga saat ini, baru 56,9 persen anak yang sudah diberikan imunisasi tersebut.
Menurut Diskes-KB, capaian ini masih rendah. Pasalnya, program nasional ini ditargetkan mencapai 95 persen agar bisa mencegah penyebaran dua penyakit berbahaya tersebut.
Plt Kepala Diskes-KB Bontang, Bahauddin yang didampingi Kasi Surveilans Imunisasi Wabah Bencana Adi Permana, serta stafnya Fatimah mengatakan, target jumlah anak usia 9 bulan hingga 15 tahun yang divaksin sebanyak 48.024. Namun, hingga Selasa (23/10) lalu, baru 27.335 anak yang sudah divaksin. Tersisa 20.689 anak yang belum mendapatkan vaksin MR. “Ini sudah tahap kedua, karena program vaksin MR itu seharusnya sampai September saja. Tetapi karena masih rendah capaiannya, makanya kami perpanjang hingga 31 Oktober,” jelas Bahauddin saat ditemui di ruangannya, Rabu (24/10) kemarin.
Dijelaskan Bahauddin, program nasional ini bisa terealisasi dengan cepat jika seluruh elemen masyarakat mendukungnya. Maka pelaksanaannya bisa dirampungkan dalam waktu singkat. Namun demikian, Bahauddin mengakui mengalami kendala lantaran beberapa kelompok yang menolak untuk divaksin. “Kalau mereka (orang tua, Red.) mau, dua sampai tiga hari bisa langsung selesai. Kami kesulitan karena populasi anak usia 9 bulan hingga 15 tahun rata-rata di sekolah mencapai 70 persen,” ungkapnya.
Selain itu, kesulitan lain yang dialami Diskes-KB Bontang terkait fatwa halal dan haram vaksin MR. Termasuk salah satunya penyebar berita hoaks terkait korban meninggal akibat vaksin MR. Apalagi lanjut Bahauddin, dengan adanya peristiwa di SDN 005 Bontang Utara pada Selasa (23/10) lalu menambah kendala bagi pihak Diskes-KB Bontang. “Karena ini program nasional, maka seharusnya semua anak di Bontang mendapat vaksin MR, agar Bontang terbebas dari campak dan rubela,” ujarnya.
Jika memang masih ada yang menolak, Bahauddin mengakui tak bisa memaksanya. Tetapi, jika salah satu dari mereka sakit, maka Diskes-KB juga yang akan direpotkan untuk mencari obatnya. Seperti kasus difteri yang obatnya cukup mahal dan dibatasi setiap daerah. “Apalagi, jika dari mereka ada yang terkena virus dan menularkan kepada yang lainnya. Makanya kami mohon dimengerti kesulitan kami,” beber dia.
Dilanjutkan Bahauddin, 2020 merupakan target eliminasi virus campak dan rubela. Sedangkan jika capaian imunisasi MR di satu daerah baru mencapai 80 persen, maka masih terbilang rawan. Karena kata dia, batas maksimal capaian imunisasi 95 persen yang bisa dikatakan aman. “Vaksin MR ini juga hanya sekali seumur hidup dan tahun depan belum tentu ada program vaksin gratis lagi,” tandasnya. (mga)
GRAFIS CAPAIAN IMUNISASI MR TINGKAT SEKOLAH
Tingkatan Jumlah Sasaran Sudah Vaksin BelumVaksin Presentasi
PAUD – 5.002 2.401 2.601 48
SD 63 19.830 11.851 7.979 60
SMP 33 8.890 5.626 3.264 63
NB: Data hingga 10 Oktober. Untuk SD sudah mencakup MI, termasuk SMP yang mencakup MTs.
GRAFIS CAPAIAN IMUNISASI MR KOTA BONTANG
Sasaran Sudah Vaksin Belum Vaksin Presentasi
48.024 27.335 20.689 56,9
NB: Data update per tanggal 23 Oktober 2018.
Sember: Diskes-KB Bontang
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post