Cari Solusi Mangkraknya Pembangunan RKB SMP 1, Dewan Bakal Panggil Disdikbud

Pembangunan kelas baru SMP Negeri 1 Bontang belum rampung

bontangpost.id – Pembangunan ruang kelas baru SMP 1 tidak tuntas pada akhir tahun ini. Menanggapi itu, legislator bakal kembali memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dalam waktu dekat. Ketua Komisi III DPRD Amir Tosina mengatakan pemanggilan itu bertujuan untuk mencari solusi.

“Kami khawatirkan jika pembangunan itu dilanjutkan di 2025 maka imbasnya ialah KBM bagi siswa di sekolah tersebut,” kata Amir.

Namun demikian, solusi yang nantinya dibahas diharapkan tidak bertentangan dengan regulasi yang ada. Sebab jika proyek ini terbengkalai maka perlu juga dipastikan terkait keamanan bagi siswa di sekitar lokasi pembangunan. Ia pun tidak mau ada insiden akibat masih ada sisa material.

“Apalagi kalau kontrak dihentikan dan belum rampung maka tidak ada masa pemeliharaan,” ucapnya.

Politisi Partai Gerindra ini berharap agar pembangunan bisa dilanjutkan melalui APBD 2024. Pasalnya jika dimulai di APBD Perubahan tahun depan juga tidak cukup waktunya. “Kami tidak mau proses KBM dilaksanakan dua sif akibat dari ketidakselesaian pembangunan ini,” tutur dia.

Sebelumnya pemkot tidak menyetujui usulan penambahan waktu yang diajukan kontraktor. Dinding untuk lantai dua dan tiga belum ada. Apalagi keramik juga urung dipasang. Namun demikian Kepala SMP 1 Riyanto menginginkan agar pembangunan dapat dilanjutkan di tahun depan. Mengingat pentingnya tambahan RKB ini.

“Kami ingin kepada Disdikbud untuk mencarikan solusi,” terang Riyanto.

Jika tidak bisa dilanjutkan tahun depan, maka pengerjaan baru bisa kembali digeber di 2025. Sekolah pun memiliki opsi untuk kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan skema dua sif. Khusus kelas IX tetap dilaksanakan pagi hari. Namun kelas VII dan VIII bergantian masuknya.

“Jadi ada yang masuk pagi dan ada yang siang. Karena terbatasnya ruang kelas,” sebutnya.

Bahkan sekolah pun harus mengurangi jam pelajaran. Dari 40 menjadi 30 menit tiap jam pelajarannya. Sehingga sif pertama durasi pembelajaran dari 07.00 hingga 12.00. Kemudian dilanjutkan 13.00 sampai 17.45 untuk sif kedua.

Terkait penggunaan aula dan laboratorium memang sudah tidak dijadikan ruang kelas sejak penerapan dua sif. Utamanya saat pengerjaan berlangsung. Nantinya sekolah juga akan memberikan informasi kepada wali murid maupun komite sekolah.

“Kami akan sampaikan terkait kondisi yang terjadi sebenarnya di grup paguyuban kelas,” pungkasnya. (ak)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version