SAMARINDA – Danrem 091/Aji Surya Natakseuma (ASN) Brigjen TNI Irham Waroihan mengingatkan beberapa poin yang perlu menjadi perhatian oleh Komandan Kodim (Dandim) di wilayah Kaltim. Khususnya yang berada dalam lingkungan Korem 091/ASN. Salah satu penekanannya yaitu dalam hal pengawasan terhadap orang asing (POA).
“Seperti kita ketahui bersama di wilayah Provinsi Kaltim merupakan salah satu daerah tujuan masuknya tenaga kerja asing secara illegal. Sehingga apabila permasalahan tersebut tidak diantisipasi dengan baik akan berdampak pada persoalan sosial, politik, ekonomi, dan keamanan di wilayah,” kata Danrem kala memimpin serah terima jabatan (Sertijab) Dandim 0901 Samarinda dan Dandim 0902 Tanjung Redeb di Samarinda, Kamis (20/9) lalu.
Selain pengawasan orang asing, beberapa potensi ancaman juga ditekankan Danrem. Meliputi ancaman terorisme sebagai salah satu wujud ancaman nyata terhadap keutuhan wilayah, kedaulatan bangsa, dan keselamatan bangsa Indonesia. Kata dia, ancaman tersebut bersifat laten, dinamis, dapat muncul secara tidak terprediksi, mendadak, dan berpengaruh secara langsung terhadap stabilitas nasional.
“Oleh karena itu, pemberdayaan seluruh komponen bangsa dalam penanggulangan terorisme harus dilakukan secara komprehensif dengan mendayagunakan segenap kekuatan dan sumber daya di wilayah dalam menjaga kepentingan pertahanan dan keamanan negara serta eksistensi NKRI,” jelas Irham.
Pun demikian dengan masalah penyalahgunaan narkoba yang juga disebut ancaman nyata bagi ketahanan bangsa. Menurut dia, penyalahgunaan narkoba di tengah-tengah masyarakat sudah sangat meresahkan. Bahkan sudah masuk pada seluruh tingkat kehidupan sosial. Sehingga menjadi sulit untuk dideteksi pergerakannya.
“Untuk itu saya perintahkan kepada Komandan Kodim agar memerangi secara serius permasalahan narkoba. Lakukan tindakan pencegahan penyalahgunaan narkoba baik itu di internal dan eksternal satuan masing-masing, koordinasikan Polri dan BNN (Badan Narkotika Nasional, Red.) dalam penanganannya,” pesannya.
Selanjutnya, menyikapi permasalahan maraknya kegiatan Ormas di wilayah Korem 091/ASN, Irham menganggap perlu disikapi secara serius. Karena di samping keberadaannya dapat dijadikan sebagai partner dalam pelaksanaan tugas, namun juga dapat menjadi permasalahan sosial di wilayah.
“Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan secara persuasif dan pembinaan secara intensif oleh para Komandan Kodim sebagai mitra kerja dalam rangka pembinaan teritorial di wilayah masing-masing,” terang Irham.
Pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 yang tinggal hitungan hari juga turut menjadi perhatiannya. Dalam hal ini, Irham menyebut TNI lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Dengan mengedepankan sikap tidak berpihak kepada salah satu partai politik (parpol) dengan memegang prinsip netral.
Sikap Netralitas TNI yaitu lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan negara yang lebih luas dibanding dengan sikap dukung-mendukung pada salah satu kelompok atau golongan tertentu.
“Netralitas TNI harus benar-benar dipahami, dihayati, dan diimplementasikan dalam kehidupan prajurit TNI. Hal ini merupakan salah satu wujud ketaatan TNI kepada undang-undang, dalam menyukseskan program reformasi,” bebernya.
Pergantian pejabat di lingkungan TNI-AD sendiri disebut Irham, merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas. Melalui sertijab, diharapkan terjadi kesinambungan serta peningkatan kinerja positif satuan-satuan jajaran TNI-AD. Sehingga tugas pokok satuan akan dapat dilaksanakan lebih optimal serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
“Jabatan Komandan Kodim merupakan jabatan yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menyelenggarakan pembinaan territorial. Sebagai salah satu fungsi utama TNI AD dalam rangka menyiapkan potensi wilayah menjadi kekuatan wilayah guna kepentingan pertahanan Negara,” jelas Irham.
“Untuk itu setiap pejabat Komandan Kodim harus mengetahui bahwa Binter (Pembinaan Teritorial, Red.) sebagai fungsi utama TNI AD, harus dipahami sebagai roh pengabdian di tengah-tengah masyarakat. Yang senantiasa diarahkan untuk mencapai terwujudnya ruang, alat, dan kondisi juang yang tangguh, serta kemanunggalan TNI dan rakyat bagi kepentingan pertahanan negara di darat,” urainya.
Dalam implementasi kegiatan Binter tersebut, menurut Irham perlu disinergikan dengan tugas-tugas pemberdayaan wilayah pertahanan aspek darat, yang sarat dengan berbagai permasalahan. Sesuai karakteristik daerah penugasan masing-masing.
Danrem juga memberikan penekanan kepada para pejabat Dandim, dengan komitmen dalam rangka mewujudkan clean goverment dan good governance di dalam tubuh organisasi TNI-AD. Hendaknya pelaksanaan program dan pengelolaan anggaran yang dipertanggungjawabkan kepada TNI dilakukan secara konsisten.
“Untuk dapat menjalankannya, kuncinya adalah melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian serta komunikasi yang baik pada semua tingkatan satuan dengan ketat. Terus-menerus, tegas, dan tanpa kompromi. Serta selalu berkoordinasi kepada lembaga pengawasan seperti Inspektorat Kodam (Itdam) yang mengemban fungsi pengawasan dan pemeriksaan,” bebernya.
Diketahui, jabatan Komandan Kodim 0901/Samarinda yang baru dipegang Letkol Inf M Bahrodin sebelumnya menjabat Dansecaba Rindam VI Mulawarman. Sedangkan Letkol Kav Muhammad Arifin menjabat jabatan baru sebagai Waaspers Kasdam VI Mulawarman
Lantas Komandan Kodim 0902/Tanjung Redeb yang baru dijabat Letkol Kav Ilham Faisal Siregar, yang sebelumnya menjabat Dandenintel Kodam VI Mulawarman. Sedangkan Letkol Cpn Rony Nuswantoro Hadi menjabat jabatan baru sebagai Pamen Kodam VI Mulawarman. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: