SANGATTA – Badai defisit anggaran kini kembali menghantui Pemkab Kutim. Pasalnya, alokasi anggaran yang berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) terancam akan dipotong lagi oleh Pemerintah Pusat, tahun ini.
Karenanya, Pemkab Kutim patut berharap-harap cemas. Sebab pemberian DAU bergantung dari stabilitas kuangan nasional. Jika keuangan pusat kembali defisit seperti tahun lalu, maka sudah dapat dipastikan DAU akan dipotong.
“Kami (Pemkab Kutim, Red.) berharap keuangan nasional bisa stabil. Karena infonya, DAU terancam terpotong atau menyesuaikan, bila keuangan nasional kembali goyang,” tutur Kabag Keuangan Pemkab Kutim Musyaffa Musa, ditemui belum lama ini.
Kata dia, persoalan tersebut bukan lagi menjadi isu lokal. Tapi sudah menjadi konsumsi nasional. Karenanya, semua pemerintah daerah diminta bersiap-siap dengan rencana tersebut.
“Makanya anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun ini sudah harus mulai diotak-atik. Takutnya DAU benar-benar akan dipotong oleh pemerintah pusat,” katanya.
Dijelaskan, transfer DAU oleh pemerintah pusat bukan lagi sebatas untuk gaji dan insentif pegawai. Melainkan dari DAU tersebut juga terdapat proyek pembangunan. Karenanya pemerintah perlu mengantisipasi dan meracik strategis dari sekarang.
“Karena persoalan ini sudah sama-sama diketahui sejak awal, maka paling tidak sudah harus ada solusi untuk mengantisipasinya. Kalau tidak, maka kemungkinan akan jadi beban pemerintah. Seperti yang terjadi saat dana bagi hasil (DBH) dipangkas pemerintah pusat tahun 2016,” sebutnya.
Sebagai antisipasi awal, sambungnya, kemungkinan anggaran dibeberapa sektor yang kebagian DAU akan dilakukan efisiensi. Namun keputusannya masih akan dirapatkan bersama Bupati Ismunandar, Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Sekretaris Daerah (Sekda) Irawansyah, dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post