BONTANG – Mengawali rangkaian Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional 2019, Pupuk Kaltim menggelar demo masak sehat untuk mitra binaan Creating Shared Value (CSV) Koperasi Bontang Eta Maritim (Kop BEM) di Keramba Jaring Apung (KJA) Perairan Batu Tambun, Tanjung Limau, Sabtu (12/1).
Demo masak sehat ini bertujuan agar anggota Kop BEM yang mengelola Rumah Malam (RM) KJA Kerlob-Kerlob dapat meningkatkan pengetahuan gizi tentang keamanan pangan. Sekaligus menambah wawasan peserta tentang cara membuat makanan yang aman, bersih, dan sehat. Mendatangkan chef dari Hotel Bintang Sintuk, Joko Kuntoro.
General Manager (GM) Umum Pupuk Kaltim, Nur Sahid dalam sambutannya mengapresiasi tim CSV yang mengadakan pelatihan memasak. Demo masak ini dirasa perlu mengingat banyaknya pejabat dan tamu penting mengunjungi RM KJA Kerlob-Kerlob. Sehingga pengelola wajib memahami atau mempelajari cara atau etika mengolah dan menyajikan makanan laut dengan benar.
“Perlu dipikirkan lagi untuk memberi logo nama Kerlob-Kerlob pada piring dan cangkir untuk menambah kerapian dan ketertarikan yang disajikan. Karena ada urut-urutannya dalam menyajikan makanan,” ucap Nur Sahid. Ia berharap, peserta dapat menambah wawasan dan ilmu terkait etika table manner.
Melengkapi pelatihan memasak, Dr. Zukhrida Ari Fitriani, MKK selaku dokter perusahaan Pupuk Kaltim juga memberikan materi terkait cara mengolah makanan dari sisi kesehatan. Di mana sesuai Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1.098 tahun 2003, bahwa semua restoran harus memenuhi standar yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Ada tujuh hal yang harus diperhatikan, di antaranya menerima bahan makanan, penyimpanan, mengolah makanan, disajikan, higiene (upaya melindungi kebersihan, red.) dan sanitasi bahan makanan, higiene penjamah makanan, hingga pelatihan penjamah makanan. “Tujuh hal yang harus kita kuasai. Sekarang bertahap sedikit demi sedikit dulu. Tentunya bahan baku harus bersih dan segar, ikan tidak boleh makan dari kotoran manusia,” urai dia.
Sebelum memulai demo masak, Joko Kuntoro selaku Executive Chef Hotel Bintang Sintuk memberi arahan terkait higiene yang harus dilakukan juru masak. Di mana, Hotel Bintang Sintuk sendiri telah menerapkan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) sebagai pengontrol keamanan makanan yang akan dikonsumsi. “Titik-titik critical penyebab kontaminasi sehingga makanan tersebut dapat membahayakan tubuh kita. Jadi antara sea food, ayam, dan daging tidak boleh digabung saat menyimpan di freezer,” papar Joko yang juga menjabat sebagai Ketua Indonesian Chef Association (ICA) Kaltim.
Adapun menu yang dimasak bersama perwakilan anggota Kop BEM yakni lobster bakar saus tiram, lobster bakar asam manis, kerapu bakar, dan kerapu asam manis. Di akhir kegiatan, Herlina salah seorang pengelola RM KJA Kerlob-Kerlob mengaku banyak menerima ilmu dari demo memasak itu. Ia berserta seluruh rekannya menjadi tahu cara mengolah, memasak, dan menyajikan makanan olahan laut sesuai dengan standar yang berlaku dari Kemenkes RI.
“Saya dan teman-teman jadi tahu cara mengolah ikan dan lobster, cara memasak yang benar hingga menghidangkan makanan dengan cantik agar konsumen jadi tertarik untuk makan,” tutupnya. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post