• Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Deteksi Dini CdLS dengan Data Genomik

by BontangPost
29 Agustus 2024, 19:14
in Kesehatan
Reading Time: 2 mins read
0
Anak-anak pengidap kelainan genetika Sindrom Cornelia de Lange (CdLS) bersama Asa Ren, yayasan, dan keluarga mereka.

Anak-anak pengidap kelainan genetika Sindrom Cornelia de Lange (CdLS) bersama Asa Ren, yayasan, dan keluarga mereka.

Share on FacebookShare on Twitter

bontangpost.id – Sindrom Cornelia de Lange (CdLS) adalah kondisi genetik langka yang muncul sejak lahir. Tanda umumnya adalah perbedaan fisik, intelektual, dan perilaku.

Anak-anak dengan CdLS biasanya memiliki berat badan lahir rendah, ukuran dan tinggi badan lebih kecil, dan lingkar kepala lebih kecil atau mikrosefali.

Nah, berkat kemajuan teknologi sains-medis, saat ini kelainan genetik langka itu bisa dideteksi sejak dini. Salah satunya dengan pendekatan diagnostik molekuler berupa penggunaan data genomik.

Data genomik adalah istilah yang mencakup semua hal yang memperhitungkan semua DNA dalam genom seseorang atau organisme, baik gen yang mengkode protein maupun daerah yang tidak mengkode.

Genomik mempelajari bagaimana gen diekspresikan dan interaksi antara berbagai gen.

Terobosan itu merupakan hasil kolaborasi Yayasan Sindrom Cornelia Indonesia (YSCI) bersama PT Asa Ren Global Nusantara, perusahaan kesehatan berbasis artificial intelligence dalam basis data kliniko-genomik.

Baca Juga:  Diagnosis Pasien Hanya Butuh 5 Menit, BPPT Siap Komersialkan Kit DBD

Dimulai sejak 2023, proyek bermetode whole genome sequencing (WGS) untuk mendiagnosis CdLS ini adalah yang pertama di Indonesia.

“Amat penting mengumpulkan data genetik dan klinis guna mengidentifikasi dan memahami CdLS lebih mendalam, karena banyak pasien sering salah didiagnosis sebagai autisme atau stunting,” urai Sekretaris YSCI Dian Kurniati.

Ya, nantinya temuan ini dibagikan kepada semua peserta studi, kemudian hasil WGS akan digabung dengan laporan 360 DNA dari PT Asa Ren.

Harapannya, dari sana pasien dapat menerima program personal yang akurat dan terukur, mencakup suplemen medis hingga rekomendasi perubahan gaya hidup dari klinisi.

Di sisi lain, informasi dari sampel DNA dan data klinis itu diharapkan bisa membantu ilmuwan dan ahli genetika memahami CdLS lebih mendalam hingga melahirkan solusi konkret seperti obat pada masa depan.

Baca Juga:  Dibanding Pria, Wanita Lebih Rentan Terkena Anemia

Studi ini pun dapat membantu memberikan diagnosis pada penyakit genetik langka seperti CdLS. Juga membuka jalan memahami penyakit genetik langka, serta memfasilitasi pengembangan alat diagnostik dan terapi.

“Kami juga berharap tes genomik ini dapat menguji lebih banyak anak ke depannya. Sebab, masih ada pasien CdLS yang sulit dijangkau di seluruh Indonesia, terutama di luar Pulau Jawa. Masih banyak pasien CdLS yang belum terdiagnosis akibat berbagai gejala, yang hanya dapat dikonfirmasi melalui tes genetik,” kata Dian.

Terobosan itu juga diapresiasi oleh pemerintah. “Ini bukan soal sedikit atau banyak, tetapi bagaimana kami memasukkan kepentingan kami dalam skema-skema pemerintahan. Saya ingin memastikan kami memiliki landasan kuat pada layanan sosial, ekonomi, dan kesehatan, termasuk asuransi kesehatan bagi warga negara,” ujar Staf Khusus Deputi V Presiden Bidang Isu Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan, dan HAM Strategis Sunarman Sukamto.

Baca Juga:  Dinkes Usul Tambah TKN ke Pusat

Chief Executive Officer Asa Ren Aloysius Liang, sangat gembira atas kolaborasi pemanfaatan teknologi WGS untuk mengungkap kondisi langka dan kompleks seperti CdLS.

“Pencapaian ini menandai hal penting bagi komunitas CdLS dan bidang diagnostik pada umumnya. Kami mengundang rekan-rekan yayasan bekerja sama dengan Asa Ren dalam mengeksplorasi dasar genetik penyakit lain sehingga mendorong hasil pasien lebih baik.”

“Melalui upaya penelitian berkelanjutan, kami berkomitmen mempercepat penemuan obat, menyesuaikan perawatan yang dipersonalisasi, dan memberikan dukungan penelitian penting, yang pada akhirnya mengubah kehidupan,” tutupnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Tags: kesehatan
ShareTweetSendShare

Bergabung dengan WhatsApp Grup Bontang Post untuk mendapatkan informasi terbaru: Klik di Sini. Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News.

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Previous Post

Najirah-Muhammad Aswar Jadi Bapaslon Terakhir yang Daftar ke KPU Bontang

Next Post

Sutomo Janjikan Buka 10 Ribu Lapangan Kerja Jika Terpilih di Pilkada Bontang

Related Posts

Sifilis Peringkat Teratas Penyakit Menular Seksual yang Diderita Orang Indonesia
Kesehatan

Sifilis Peringkat Teratas Penyakit Menular Seksual yang Diderita Orang Indonesia

15 Desember 2024, 20:36
Mitos atau Fakta? Belau untuk Gondongan, Benarkah Efektif? Mengenal Penyakit dan Cara Penanganannya secara Ilmiah
Kesehatan

Mitos atau Fakta? Belau untuk Gondongan, Benarkah Efektif? Mengenal Penyakit dan Cara Penanganannya secara Ilmiah

23 September 2024, 17:25
9 Khasiat Rebusan Daun Sambiloto, Salah Satunya Bisa Menurunkan Demam
Kesehatan

9 Khasiat Rebusan Daun Sambiloto, Salah Satunya Bisa Menurunkan Demam

14 Juli 2024, 11:51
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diderita Komika Babe Cabita
Kesehatan

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diderita Komika Babe Cabita

9 April 2024, 11:06
Penderita TBC di Bontang Meningkat, 237 Anak Terpapar
Bontang

Penderita TBC di Bontang Meningkat, 237 Anak Terpapar

24 Maret 2023, 13:30
Revisi UU Narkotika Bisa Ubah Kebijakan Ganja untuk Kebutuhan Medis
Nasional

Revisi UU Narkotika Bisa Ubah Kebijakan Ganja untuk Kebutuhan Medis

4 Juli 2022, 12:30

Terpopuler

  • Daftar Nama 11 Peserta yang Lolos Seleksi Perawat di RSUD Taman Husada Bontang

    Daftar Nama 11 Peserta yang Lolos Seleksi Perawat di RSUD Taman Husada Bontang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembangunan Lapangan Mini Soccer di Kelurahan Satimpo Bontang Selatan Mulai Dikerjakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 186 Honorer Pemkot Bontang Dirumahkan, Skema Penyelamatan Hanya Menyasar Enam Bidang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lapangan Aeromodeling Bontang Lestari Akan Dijadikan Sirkuit Balap Motor

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Rumah Sakit di Bontang Dapat Peringkat Merah Properlink Daerah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.