bontangpost.id – Penanganan buaya di Guntung mulai menjadi perhatian banyak pihak setelah adanya kejadian penyerangan buaya terhadap salah satu warga.
Lurah Guntung Denny Febrian mengatakan, penanganan harus dilakukan dengan menganalisis faktor pemicunya, seperti sumber makanan predator itu di alam hingga kebiasaan masyarakat.
“Harus dilihat apakah ada kebiasaan warga yang masih membuang sampah ke sungai ataupun pemberian makan satwa liar itu dilakukan di permukiman,” katanya.
Jika demikian, dapat ditarik solusi untuk penanganan baik jangka panjang maupun jangka pendeknya. Hal lain yang perlu menjadi pertimbangan ialah mata pencaharian masyarakat di wilayah tersebut mayoritas sebagai nelayan.
Menanggapi itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bontang Agus Haris menjelaskan, dorongan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim telah dilakukan. Adapun BKSDA Kaltim sudah merencanakan relokasi tersebut pekan ini.
“Jelas yang pertama desakan untuk menangani buaya itu. Saat ini masih ada tiga yang menjadi sasaran karena sering masuk ke permukiman,” jelasnya.
Diungkapkan dia, relokasi buaya saat ini bukan bicara lagi soal salah satu buaya saja, melainkan semua buaya yang masuk ke permukiman warga.
“Mau Ompong ataupun Riska, ya enggak tahu, yang jelas akan direlokasi karena membahayakan jiwa manusia,” ungkap politikus yang akrab disapa AH itu.
Selanjutnya, memasang plang agar masyarakat tidak berinteraksi dengan buaya. Termasuk di antaranya tidak diperkenankan membuang sampah ataupun memberi makan di sepanjang alur sungai hingga permukiman warga.
“Kalau mau kasih makan, di luar. Jauh dari permukiman warga,” tegasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: