BONTANG – Kasus kenakalan remaja mesti jadi perhatian semua pihak. Pasalnya, kasus tersebut jadi salah satu yang tertinggi di Kelurahan Bontang Baru. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Kelurahan Bontang Baru mencatat, di 2018 saja ada sebanyak 15 kasus terkait kenakalan remaja, disusul kasus pencurian sebanyak delapan kali.
Lurah Bontang Baru, Bagus Susanto menerangkan kenakalan remaja yang kerap terjadi yakni menghirup lem hingga minuman keras. “Tapi angka ini menurun,” ungkapnya saat ditemui di sela sosialisasi tindak pidana ringan (Tipiring) dan pelatihan dasar penanganan kebakaran, di Kantor Kelurahan Bontang Baru Jalan Dewi Sartika, Kamis (20/6/2019).
Terdapat dua wilayah di daerah tersebut yang menjadi tempat anak-anak melakukan aksi tidak terpujinya itu. Lantaran tempat itu dinilai strategis, sepi dan gelap gulita, sehingga sulit terpantau warga. Namun sayang, Bagus – sapaan akrabnya enggan membeberkan ke media dua tempat tersebut. “Jangan di sebut nama tempatnya, enggak enak. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi disitu,” ucapnya.
Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya melakukan patroli keliling seminggu sekali bersama petugas keamanan di masing masing RT dan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM). Serta dibantu oleh aparat kepolisian. “Kami terbantu sekali dengan Bhabinkamtibmas yang selalu memberikan pemahaman kepada remaja, jadi sekarang sudah berkurang,” katanya
Hal ini pun mendorong pihaknya memberikan pemahaman terhadap warga sekitar, di antaranya petugas keamanan, LPM, dan karang taruna, terkait penanganan terhadap Tipiring tersebut. Agar hal yang tidak diinginkan seperti main hakim sendiri, tidak terjadi. “Penanganan terhadap tindakan kriminal itu berbeda-beda, untuk anak-anak gimana, orang dewasa bagaimana, biar warga paham,” ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan, menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat itu bukan tugas dari petugas keamanan dan aparat kepolisian. Namun merupakan tugas bersama. “Jadi bagaimana kita mencegah atau mengurangi pencurian atau Tipiring ini terjadi,” ujarnya.
Sedangkan untuk kenakalan remaja itu, diperlukan pengawasan oleh seluruh orang tua. Karena saat ini pergaulan anak semakin canggih karena disuguhkan teknologi yang semakin baik. Sehingga tidak boleh lalai. Agar kenakalan remaja ini dapat dicegah. “Orang tua itu perlu memaksimalkan kasih sayang, banyak baca buku bagaimana didik anak, jangan juga dengan kekerasan,” ucapnya.
Tambah dia, pemahaman kepada anak itu tidak hanya dari segi pendidikan reguler saja melainkan juga dari peningkatan iman dan takwanya. (Zaenul)