BONTANG – Dalam memaksimalkan penyaluran dan pemenuhan kebutuhan petani terhadap pupuk untuk sektor tanaman pangan, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) memastikan stok pupuk di daerah aman. Manager Humas Pupuk Kaltim Wahyudi mengatakan, merujuk data per 25 Januari 2018, Pupuk Kaltim telah menyalurkan pupuk bersubsudi sebanyak 156.584 ton dengan rincian Urea 145.443 ton dan NPK 11.141 ton.
Wahyudi menambahkan, Pupuk Kaltim juga terus melakukan koordinasi secara intensif dengan pemerintah di daerah-daerah pemasaran untuk menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi bagi para petani di daerah. “Hal ini merupakan upaya kami dalam menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani,” kata Wahyudi.
Ia juga mengimbau kepada petani, jika terdapat penyelewengan di lapangan terkait penyaluran pupuk bersubsidi, masyarakat dapat melaporkan hal ini ke Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) di daerah tersebut.
Selain melapor ke KP3, para petani atau stakeholders pupuk juga dapat melapor ke nomor telepon pengaduan pelanggan, yakni Layanan Pelanggan Bebas Pulsa 0800-100-6788, atau melalui Whatsapp ke nomor 0811-5806-060, juga dapat melalui email pemasaran@pupukkaltim.com
Info layanan pelanggan tersebut tertuang jelas di dalam stiker dan ditempel di setiap kios pupuk. Dalam stiker itu juga dicantumkan informasi mengenai nomor telepon perwakilan produsen, distributor, dan Kasi Diperta Kabupaten yang bertanggungjawab di daerah tersebut.
Hal ini juga dipertegas oleh GM Pemasaran PSO Pupuk Kaltim Syamsu Alamsah, ia meyakini stok pupuk di daerah-daerah pemasaran dinyatakan aman memasuki musim tanam, bahkan lebih dari ketentuan stok yang ditetapkan oleh pemerintah. Misalnya saja di daerah Jawa Timur, hingga 25 Januari, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 53.162 ton Urea dari ketentuan 45.712 ton Urea yang ditetapkan pemerintah. Begitu pula dengan Sulawesi Selatan, telah disalurkan 40.521 ton Urea dari ketentuan 29.317 ton Urea yang ditetapkan pemerintah.
“Kami berkomitmen untuk mengedepankan kepentingan petani dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di daerah,” jelas Syamsu.
Ia pun menambahkan, bahkan untuk Sulawesi Selatan, selain stok yang ada saat ini, awal Februari mendatang juga akan masuk lagi sebanyak 28.500 ton Urea subsidi. Begitu juga dengan Jawa Timur, awal Februari mendatang akan masuk kembali stok Urea subsidi melalui dua kapal, kapal pertama bermuatan 10.000 ton Urea dan kapal kedua bermuatan 40.000 ton Urea.
Dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, Pupuk Kaltim juga berafiliasi bersama stakeholders dan masyarakat untuk aktif dalam memonitoring penyaluran pupuk pada sektor tanaman pangan. Hal ini dilakukan agar pupuk dapat sampai ke tangan petani dengan prinsip 6T, yaitu Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, dan Tepat Waktu.
Untuk diketahui, secara nasional di Lini III dan IV atau di Gudang Kabupaten dan Kios, PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama seluruh anak perusahaannya, termasuk Pupuk Kaltim, telah menyiapkan stok sebesar 1.148.125 ton. Jumlah tersebut lebih dari ketentuan stok yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu 581.161 ton. Jumlah ini belum termasuk dengan stok yang terdapat di gudang pabrik dan provinsi. Rincian stok nasional di Lini III dan IV terdiri dari 403.360 ton Urea, 374.405 ton NPK, 151.308 ton SP-36, 130.155 ton ZA dan 88.898 ton Organik. (*/nav/ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: