bontangpost.id – Dokumen perencanaan pembangunan Jalan Tol Samarinda-Bontang tengah dilengkapi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Setelah menyelesaikan review penyusunan feasibility study (FS) atau studi kelayakan, tugas Kementerian PUPR selanjutnya adalah melengkapi dokumen lingkungan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menuturkan, pihaknya saat ini sedang dalam tahap penyusunan dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) proyek Tol Samarinda-Bontang. “Setelah FS selesai, kami susun amdal-nya lagi,” katanya kepada Kaltim Post, Senin (8/8/2022).
Mengenai rencana lelang fisik pembangunan jalan tol yang akan tersambung dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) itu, dilaksanakan setelah adanya kepastian pembiayaan.
Sebelumnya, ada opsi bahwa Jalan Tol Samarinda-Bontang akan dikerjakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapat penugasan dari pemerintah. Seperti halnya PT Hutama Karya (Persero) yang diberi tugas membangun ruas tol di Sumatra.
“Terkait pelelangan jalan tol tersebut dilaksanakan setelah mendapat kepastian ketersediaan pendanaan porsi dukungan pemerintah,” ucap Danang.
Dikutip dari laman LPSE PUPR, ada tiga kegiatan berkaitan rencana pembangunan jalan Tol Samarinda-Bontang yang sudah dilelang Kementerian PUPR.
Yakni, kegiatan kaji ulang dokumen studi kelayakan senilai Rp 5,152 miliar. Selanjutnya, penyusunan studi amdal dan dokumen perencanaan pengadaan lahan sebesar Rp 3,78 miliar. Terbaru, penyusunan dokumen analisis dampak lalu lintas (andalalin) dan finalisasi izin lingkungan sebesar Rp 2,16 miliar.
Diwartakan sebelumnya, rencana pembangunan Jalan Tol Samarinda-Bontang tidak lagi masuk daftar proyek strategis nasional (PSN) di Kaltim. Keputusan itu dituangkan lewat Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022 pada 22 Juli 2022.
Salah satu pertimbangan mengapa pemerintah mengeluarkan megaproyek Jalan Tol Samarinda-Bontang dari proyek strategis nasional adalah, proyek tidak bisa selesai pada 2024. Sampai saat ini, pekerjaan fisik belum sedikit pun dimulai.
Dicoretnya Tol Samarinda-Bontang, menambah daftar PSN di Kaltim yang bernasib serupa. PSN lain yang dihapus adalah, Jaringan Irigasi Rawa Telake dan Kilang Minyak Bontang. Meski dihapus, pemerintah memastikan bahwa Tol Samarinda-Bontang tetap dibangun. Namun, tak dalam waktu dekat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR-Pera) Kaltim Aji M Fitra Firnanda menegaskan, Jalan Tol Samarinda Bontang masuk di rencana umum pada 2025.
“Sekarang progresnya sedang finalisasi dokumen lingkungan. Kemudian sama pembiayaan apakah pemerintah full atau seluruhnya investasi. Jadi, tol (Samarinda-Bontang) lanjut. Hanya, pada 2025 diperkirakan,” papar dia.
Salah satu pertimbangan mengapa Tol Samarinda-Bontang dikeluarkan dari PSN, lanjut dia, karena tahapannya masih panjang. Juga secara umum dilihat dari lalu lintas harian dan dampaknya terhadap tingkat pengembalian modal. Kalau pengembalian terlalu lama, bisa jadi tak prioritas. (kip/riz/k15)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post