bontangpost.id – Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim membenarkan adanya satu kasus kematian baru pertama kali yang diduga karena hepatitis akut. Sebelumnya pasien dirawat di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie.
Kejadiannya, sehari pasca Idulfitri. Kasus kematian dugaan hepatitis akut ini diketahui setelah sampel dikirim ke Kementerian Kesehatan.
“Sifatnya baru dugaan. Ya itu (kematian hepatitis akut) benar, karena ada data yang kita kirim terkait dugaan kasus itu,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Masitah kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).
Masitah menegaskan instansinya sudah meneruskan surat edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya tertanggal 27 April 2022 kepada seluruh fasilitas kesehatan dan instansi pemerintah di Kabupaten Kota.
Pemerintah di daerah diminta memantau dan melaporkan kasus syndrome jaundince akut ke Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). Kemudian meminta rumah sakit melakukan hospital record review kasus hepatitis akut misterius.
“Kami sudah meneruskan surat edaran Kemenkes kasus dugaan itu. Jika ada indikasi kasus itu, sudah ada form SKDR yang harus diisi. Ini yang kami sosialisasikan,” jelasnya.
Selain itu, Dinkes Kaltim juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap penularan penyakit hepatitis misterius. Dan segera mengakses pelayanan kesehatan ketika mengalami gejala seperti diare, mual, muntah, dan lemas.
“Imbauan bagi masyarakat untuk waspada namun tidak panik,” ucapnya. (prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: