BONTANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang mengajukan usulan kepada Dishub Kaltim. Terkait hibah bangunan Terminal Bontang yang berada di Jalan S Parman.
Kasi Sarana dan Prasarana Dishub Bontang Welly Zakius mengatakan, pengajuan itu saat rapat koordinasi, awal tahun ini. “Kami meminta dihibahkan karena pengawasannya tidak efektif,” kata Welly.
Status terminal saat ini ialah tipe B. Trayek untuk terminal jenis itu menghubungkan antar-kabupaten/kota. Sesuai dengan Undang-Undang 23/2014. Ia memandang lokasi terminal saat ini terlalu jauh dari akses Samarinda – Kutai Timur.
“Maka saya menyarankan agar dibangun di dekat simpang tiga Sangatta. Supaya pengawasannya dapat,” ucapnya.
Jika terminal tipe B dibangun di lokasi baru, maka terminal lama menjadi tipe C. Setelah dihibahkan maka kewenangannya milik Pemkot Bontang. Hanya, terminal itu tidak akan didatangi oleh bus antar kabupaten kota. Melainkan menjadi tempat pemberhentian akhir bagi trayek antar kota. Khususnya angkutan kota trayek Bontang Lestari, Berbas, dan Loktuan.
“Sekarang ditindaklanjuti oleh Pemprov Kaltim dengan pembuatan DED (detail engineering design) tahun ini,” tutur dia.
Artinya, pembangunan fisik terminal tipe B bakal dimulai tahun depan. Welly pun tidak mengetahui berapa anggaran yang dibutuhkan. Berdasarkan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kaltim, pembuatan DED masuk dalam proses lelang. Dengan nilai pagu Rp 500 juta. Di mana ada 27 perusahaan mengikuti tahapan ini.
Diketahui, Terminal Bontang saat ini melayani rute menuju Samarinda dan Kutai Timur. Lima perusahaan otobus (PO) beroperasi untuk trayek Bontang-Samarinda. Meliputi Jahe Raya, Sapu Lidi, Damri, Bone Indah Jaya, dan Gelora. Sementara satu trayek menuju Kutai Timur milik PO Arafah Jaya. (*/ak/rdh/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post