SANGATTA – Warga yang berada di tiga kecamatan yakni Karangan, Sandaran dan Bengalon mengeluh lantaran di daerahnya minim tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat. Seperti kasus yang terjadi di desa Tanjung Mangkaliat Kecamatan Sandaran. Warga sekitar mengaku jika Puskesmas-nya tidak memiliki dokter.
Terpaksa, jika salah seorang warga yang menderita penyakit, harus dilarikan ke desa tetangga. Begitu juga yang terjadi Desa Karangan Kecamatan Karangan, dikabarkan jika dokter di daerah itu saat ini tengah menempuh pendidikan.
Sedangkan untuk Desa Sekerat Kecamatan Bengalon, warga mengaku Posyandu setempat tidak memiliki perawat. Hal ini terkuak pada saat berlangsung Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Kecamatan beberapa hari lalu.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes), Bahrani Hasanal didampingi Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum dan Kepegawaian, Muhammad Thowil, membantah hal itu. Setahunya, kebutuhan dokter di semua Puskesmas yang tersebar di Kutim sudah terpenuhi seluruhnya.
“Yang setahu saya malah di Desa Tepian Baru Kecamatan Bengalon saja yang Puskesmasnya belum memiliki dokter. Tetapi, hanya sebentar saja. Karena langsung kami isi lagi. Jadi semuanya tidak ada masalah lagi,” ujar Thowil.
Hanya saja diakuinya, tidak semua Puskesmas memiliki dokter lebih dari satu. Seperti halnya di Sangatta Utara, Sangatta Selatan, dan Teluk Lingga. Tetapi yang jelas, 21 Puskesmas tersebut sudah memiliki dokter umum yang berstatus Pegawai Negri Sipil (PNS).
“Kalau di Sangatta, ada 3 sampai 4 dokter. Tetapi kalau di Puskesmas pedalaman, memang ada yang satu. Tetapi itu sudah terpenuhi meskipun belum standar. Intinya, dokter dan perawat itu wajib ada di Puskesmas,” katanya.
Disinggung masalah penambahan dokter, dirinya mengaku belum mendapatkan kabar terkait hal itu. Karena sejak beberapa tahun ini, belum ada penerimaan dokter PNS di Kutim. Sehingga, pihaknya hanya memaksimalkan tenaga dokter yang terdata saat ini. “ Idealnya tiap Puskemasmas dokternya lebih dari satu. Tetapi karena belum ada penerimaan, makanya kami memanfaatkan yang ada saja dulu,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post