BONTANG – Meski terbilang baru, namun keberadaan Command Center Pemkot Bontang yang berlokasi di lantai II Eks Kantor Wali Kota lama, Jalan Awang Long nomor 1, Kelurahan Bontang Baru, rupanya mulai memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal ini pun mengundang beberapa pihak untuk belajar ke sistem pusat informasi yang dikelola Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfotik) Bontang tersebut.
Kamis (29/3) siang lalu, Diskominfotik Bontang mendapat kunjungan kerja (kunker) dari Dinas Komunikasi Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfo Perstik) Kabupaten Kutai Timur. Kunjungan yang dipimpin oleh Kadiskominfo Perstik Kutim, Erlyan Noor itu disambut hangat oleh Kadiskominfotik Bontang Dasuki beserta jajaran pegawai lainnya di Command Center.
Dalam kunjungannya, Erlyan Noor menyampaikan, jika kunjungannya ke Bontang berdasarkan hasil informasi yang mereka dapat bahwa Bontang merupakan salah satu daerah yang telah melaksanakan smart city berbasis open government dengan baik, dengan melakukan pengelolaan dan terobosan – terobosan kreatif serta inovatif meski di tengah kondisi anggaran yang defisit. Hal ini kata dia, sejalan dengan misi Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
“Bupati dengan Wakil Bupati mempunyai misi bahwa pelayanan kepada masyarakat itu harus diutamakan. Pelayanan itu akan dapat terlaksana dengan baik jika kita sudah menyiapkan seluruh data yang dibutuhkan yang diperlukan masyarakat,” Terang Erlyan Noor ditemui disela – sela acara.
Erlyan Noor menambahkan, hasil dari kunjungan ini, pihaknya banyak menerima informasi tentang proses smart city Bontang yang berkaitan dengan e-government mulai dari perencanaan e-planning, e-budgeting, e-controlling hingga pada level e-katalog, termasuk perekrutan tenaga kerja outsourcing berbasis IT.
“Kami berharap, setelah kunjungan ini komunikasi dan konsultasi kami bisa tetap bisa kami lakukan,” harapnya.
Sementara itu, dalam pemaparannya Dasuki menyampaikan, bahwa kunjungan ini adalah sarana tukar informasi atau sharing kolaborasi. Pasalnya secara mekanisme dan permasalahan di lapangan, tuntutan dan tantangan yang dihadapi relatif sama. Adapun beberapa pembahasan yang dibahas mulai dari masalah kebijakan, perencanaan, anggaran, hingga kewenangan Kominfo
“Permasalahan – permasalahan (yang dihadapi) sebenarnya sama tapi dinamikanya yang berbeda, intinya Kominfo menjadi enabler dalam menjalankan sistem pemerintahan berbasis elektronik,” Jelas Dasuki.
Lebih lanjut Dasuki menjelaskan, Kominfo kedepan akan hadir diseluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terutama yang sudah dipetakan dalam road map reformasi birokrasi. Diantaranya e-Budgeting, e-Procurement, serta Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan akan dipublish pada Command Center agar kepala daerah dapat melihat proses pelayanan kepada masyarakat.
Tak hanya itu, Diskominfotik Kota Bontang telah membuat aplikasi yang berfungsi memantau grafik media sosial yang berkaitan dengan kebijakan publik.
“Kami (Diskominfotik, Red.) juga sudah selesai membuat aplikasi pemantau frekuensi grafik medsos. Sehingga kebijakan – kebijakan kepala daerah yang disukai dan tidak disukai masyarakat akan terlihat dan akan menjadi chek and balance kepala daerah untuk mengambil keputusan,” tukasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: