bontangpost.id – Dinas Peternakan Kota Bontang melalui unit pusat kesehatan hewan (Puskeswan) merilis capaian penyaluran vaksinasi rabies di Kota Bontang baru mencapai 30 persen.
Kasi Pelayanan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Bontang drh Riyono mengatakan dari total 2 ribu vaksin rabies yang tersedia, saat ini baru 600 vaksin rabies yang telah disalurkan ke masyarakat di delapan kelurahan. Itu artinya masih ada 1.400 vaksin yang belum tersalurkan.
Diungkapkan drh Riyono, faktor rendahnya angka vaksinasi rabies pada tahap pertama ini adalah mepetnya jadwal sosialisasi di tiap kelurahan dengan waktu pelaksanaan. Sehingga, banyak masyarakat yang ketinggalan informasi.
Kendati demikian, ia mengaku optimis progres penyaluran vaksinasi rabies berjalan maksimal. Lantaran masih ada waktu sampai Juli 2023.
“Kalau lambat sih enggak ya. Karena target kita Juli ini vaksin yang kita salurkan habis. Dan penyaluran vaksin sampai pekan kedua ini. Setelah itu kami setop Setelah Iduladaha kami lanjutkan lagi,” bebernya.
Jika pada Juli nanti penyaluran vaksin rabies tidak mencapai target, maka kata drh Riyono pihaknya akan menjadwalkan ulang dengan menyasar kelurahan yang memiliki banyak populasi hewan. Pasalnya, populasi kucing paling mendominasi dalam vaksinasi ini. Kemudian disusul anjing dan kera.
“Beberapa kelurahan ada yang hewannya belum tervaksin. Karena jadwal yang singkat. Makanya mau kami jadwalkan ulang,” sambungnya.
Disinggung soal penyaluran vaksin rabies kepada kucing liar, Riyono mengaku tidak bisa memastikan hal tersebut. Sebab, fokus kali ini turut menyasar wilayah pesisir seperti Malahing.
“Nanti kita lihat kondisi di lapangan ya. Setelah dari Malahing. Soalnya, kita utamakan ke pesisir dulu karena ada aduan dari masyarakat. Soal banyaknya kucing yang bermasalah,” tuturnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post