Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Senin, 19 April 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Breaking News

Ditemukan 35 Sarang Badas Hitam

Reporter: M Zulfikar Akbar
Senin, 16 Oktober 2017, 11:51 WITA
dalam Breaking News
2 menit dibaca
Ditemukan 35 Sarang Badas Hitam

ilustrasi

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Konsep Jadi Wisata Terbaik se Indonesia

SANGATTA- Dari hasil penelitian sementara, sedikitnya terdapat 35 sarang buaya badas hitam dan buaya sumpit di Danau Mesangat kecamatan Long masangat.

Hanya saja diyakini, akan lebih dari itu. Pasalnya, danau tersebut terbentang di tiga kecamatan. Yakni Long Masangat, Muara Ancalong dan Muara Bengkal.

Artinya, besar kemungkinan buaya langka di dunia ini jauh lebih banyak dari data sebelumnya. Memastikan hal itu, pihaknya akan memanfaatkan teknologi berupa drone untuk mengetahui jumlah pasti sarang buaya jinak tersebut.

“Pemerintah masih terus melakukan pemantauan lanjutan terhadap habitat buaya badas hitam di Kutim, dengan menggunakan drone. Sampai kini telah ditemukan 35 sarang. Selanjutnya, kami merencanakan survei hingga mempelajari sifat dan perilaku buaya tersebut, dengan berbagai pola. Salah satunya dengan melalui workshop,” ujar Kabag Sumber Daya Alam (SDA) Setkab Kutim Pranowo.

Tentu saja keberadaan buaya tersebut menjadi nilai tersendiri bagi Kutim. Pasalnya, buaya ini satu satunya berada di Kutim dan hanya beberapa di dunia. Itupun keberadaannya sudah di dalam penangkaran.

Baca Juga:  Pemkab Target Bebas Blank Spot

“Pemerintah tidak merencanakan membangun penangkaran untuk buaya badas hitam ini. Sebab uniknya. Buaya tersebut berada di habitat aslinya. Makanya kami mempertahankan agar hewan hewan itu tetap berada di habitat aslinya itu. Pemerintah mendukung ini karena merupakan potensi, dan dinamakan kawasan ekosistem esensial lahan basah,” terang mantan Camat Kaliorang itu.

Mengenai keberadaan warga yang bermukim disana, maka akan diintegrasikan dengan kearifan lokal yang ada.

“Nanti polanya agar tidak mengganggu masyarakat dan begitupun sebaliknya, akan diatur oleh para ahli yang ditunjuk atau diperbolehkan untuk menangani habitat buaya tersebut,” katanya.

Sementara itu, Bupati Kutim Ismunandar menyatakan, hal tersebut harus mendapat dukungan dari semua pihak. Karena diketahui satu satunya buaya yang tidak ada di tempat lain di Tanah Air.

“Harapan kami, lokasi ini menjadi destinasi wisata. Orang-orang nantinya kalau mau melihat buaya badas hitam harus datang ke Kutim,” kata Ismu.

Disinggung masalah buaya muara, mantan Sekda ini mengaku akan tetap menjadi perhatian. Sebab, semua merupakan hewan yang dilindungi. Meskipun sangat melimpah.

Baca Juga:  Vonis Mati Batal, Pembunuh dan Pemerkosa Gembira 

“Kalau badas hitam langkah sekali. Kalau buaya muara memang umum. Tetapi Pemkab Kutim telah merencanakan pembangunan penangkaran buaya untuk menampung semua yang masih banyak berkeliaran di sungai. Rencana bakal dimulai pada 2018,” katanya. (dy)

TENTANG BUAYA BADAS HITAM

– Crocodylus siamensis adalah sejenis buaya anggota suku Crocodylidae. Buaya ini secara alami menyebar di Indonesia (Jawa dan Kalimantan Timur). Buaya ini sekarang terancam kepunahan di wilayah-wilayah sebarannya, dan bahkan banyak yang telah punah secara lokal.

– Buaya ini relatif kecil ukurannya, dengan panjang total maksimal mencapai 4 m; akan tetapi yang umum panjang buaya ini hanya sekitar 2–3 m.

– Terdapat gigir yang memanjang, nampak jelas di antara kedua matanya, keping tabular di kepala menaik dan menonjol di bagian belakangnya. Sisik-sisik besar di belakang kepala (post-occipital scutes) 2–4 buah.

– Terdapat sejumlah sisik-sisik kecil di belakang dubur, di bawah pangkal ekor. Sisik-sisik besar di punggung (dorsal scutes) tersusun dalam 6 lajur dan 16–17 baris sampai ke belakang. Sisik perut tersusun dalam 29–33 (rata-rata 31) baris.

Baca Juga:  Jika Kecurangan Terbukti dan Sesuai Fakta, Pilkades Mungkin Diulang

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: badas hitambuayakutim
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan54Tweet34Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Toko Roti di Simpang Jalan Pattimura Terbakar

Toko Roti di Simpang Jalan Pattimura Terbakar

Selasa, 6 April 2021, 06:37 WITA
Satu Tahun Kisah Ketegaran Perawat ICU Isolasi Covid-19

Satu Tahun Kisah Ketegaran Perawat ICU Isolasi Covid-19

Minggu, 28 Maret 2021, 15:00 WITA
10 Titik di Api-Api Terendam Banjir

10 Titik di Api-Api Terendam Banjir

Kamis, 4 Maret 2021, 10:42 WITA
Kebakaran Rumah di Tanjung Laut Indah, Diduga karena Korsleting Listrik

Kebakaran Rumah di Tanjung Laut Indah, Diduga karena Korsleting Listrik

Rabu, 3 Maret 2021, 12:43 WITA
Pandemi dan Deretan Artis yang Tertangkap karena Narkoba

Pandemi dan Deretan Artis yang Tertangkap karena Narkoba

Minggu, 21 Februari 2021, 10:00 WITA
Gempa M 4,4 Guncang Kaltara, Dirasakan di Tanjung Selor dan Nunukan

Gempa M 4,4 Guncang Kaltara, Dirasakan di Tanjung Selor dan Nunukan

Kamis, 18 Februari 2021, 09:32 WITA
Postingan Selanjutnya
Hanura Intai Calon Kuat

Hanura Intai Calon Kuat

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Rabu, 14 April 2021, 08:45 WITA
Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Sabtu, 17 April 2021, 10:35 WITA
Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kamis, 15 April 2021, 12:00 WITA
Minyak Sawit Tumpah, Belasan Nelayan Keramba Rugi

Minyak Sawit Tumpah, Belasan Nelayan Keramba Rugi

Rabu, 14 April 2021, 12:17 WITA
Main Judi, Enam Orang Ditangkap Polisi

Main Judi, Enam Orang Ditangkap Polisi

Senin, 12 April 2021, 17:07 WITA
Kedapatan Balap Liar, Motor Ditahan hingga Lebaran

Kedapatan Balap Liar, Motor Ditahan hingga Lebaran

Minggu, 18 April 2021, 19:27 WITA
Penerima Program Keluarga Harapan di Bontang Capai 2.359 Rumah Tangga

Penerima Program Keluarga Harapan di Bontang Capai 2.359 Rumah Tangga

Minggu, 18 April 2021, 16:00 WITA
Lahan Kritis Kepung Ibu Kota Negara Baru

Lahan Kritis Kepung Ibu Kota Negara Baru

Minggu, 18 April 2021, 15:00 WITA
Guru PPPK Akan Dikontrak Per Tahun, Pemprov Siapkan 4.202 Formasi

Guru PPPK Akan Dikontrak Per Tahun, Pemprov Siapkan 4.202 Formasi

Minggu, 18 April 2021, 14:00 WITA
Gelaran MTQ di Bontang; Diguyur Rp 13 Miliar, Dihadiri 800 Peserta

Gelaran MTQ di Bontang; Diguyur Rp 13 Miliar, Dihadiri 800 Peserta

Minggu, 18 April 2021, 13:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.